HUKUM MENJAWAB ADZAN

 

HUKUM MENJAWAB ADZAN

Adzan adalah panggilan atau seruan untuk melaksanakan shalat. Menjawab adzan adalah suatu tindakan yang menunjukkan kecintaan dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Dengan menjawab adzan, kita diharapkan dapat memperkuat ikatan kita dengan agama Islam dan memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Selain itu, tindakan ini juga dapat memberikan rasa tenang dan kedamaian dalam hati kita, karena kita melakukan suatu tindakan yang dianjurkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. bagaimanakah hukum menjawab adzan?

        A     Wajib

Menurut Qaul Rajih madzhab hanafi menjawab adzan hukumnya wajib bagi setiap orang yang mendengarnya.

        B.     Sunnah

Menurut mayoritas ulama menjawab adzan hukumya sunnah bagi setiap orang yang mendengarnya.

Catatan:

cara menjawab adzan sama seperti lafad yang diucapkan oleh Muadzin dan diucapkan selepas setiap kalimat adzan kecuali pada lafad حَيَّ عَلَى الْفَلَاح dan حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ dijawab dengan lafadz  لا حول ولا قوة الا بالله.

Sedangkan lafad الصَّلَاةُ خَيْرُ مِنَ النَّوْمِ di jawab dengan lafad صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ.

 

يَجِبُ فِي الرَّاجِحِ عِنْدَ الْحَنَفِيَّةِ لِمَنْ سَمِعَ الْأَذَانَ وَنَدْباً لِمَنْ سَمِعَ الإِقَامَةَ، وَيُسَنُّ عِنْدَ غَيْرِهِمْ لِمَنْ سَمِعَ الْمُؤَذِّنُ أَوِ الْمُقِيْمُ: أَنْ يَقُوْلَ مِثْلَ مَا يَقُوْلُ مَثْنَى مَثْنَى عَقِبَ كُلِّ جُمْلَةٍ، إِلَّا فِي الْحَيْعَلَتَيْنِ، فَيُحَوْقِلُ فَيَقُوْلُ: (لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ) وَمَعْنَى ذٰلِكَ: أَنَّهُ لَا حَوْلَ عَنْ مَعْصِيَةِ اللهِ إِلَّا بِعِصْمَةِ اللهِ، وَلَا قُوَّةَ عَلَى طَاعَةِ اللهِ إِلَّا بِمَعُوْنَتِهِ، كَمَا قَالَ اِبْنُ مَسْعُوْدٍ. وَإِلَّا فِي التَّثْوِيْبِ، فَيَقُوْلُ: (صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ) فَالْإِجَابَةُ إِنَّمَا هِيَ بِالْلِسَانِ وَهُوَ الظَّاهِرُ عِنْدَ الْحَنَفِيَّةِ وَقَالَ بَعْضُ الْحَنَفِيَّةِ: بِالْقِدَمِ أَيْ بِاْلَمشْيِ إِلَى الصَّلَاةِ وَهُوَ مُشْكِلٌ لِأَنَّهُ يَلْزَمُ عَلَيْهِ وُجُوْبُ الْأَدَاءِ فِي أَوَّلِ الْوَقْتِ فِي الْمَسْجِدِ. )الفقه الإسلامي وأدلته للزحيلي : ج 1، ص 711)

Menurut pendapat yang rajih di kalangan ulama Hanafi, wajib menjawab bagi orang yang mendengar adzan dan sunnah bagi yang mendengar iqamah. Ulama yang lain mengatakan bahwa sunnah menjawab bagi orang yang mendengar adzan ataupun iqamah dengan mengucapkan seperti yang diucapkan oleh orang yang melakukan adzan dan iqamah sebanyak dua kali dua kali selepas setiap kalimat adzan kecuali Pada lafadz حي على الفلاح dan حَي عَلَى الصلاة hendaklah dijawab dengan lafadz  لا حول ولا قوة الا بالله " seperti yang dikatakan oleh Ibnu Mas'ud. Adapun dalam tatswib hendaklah dijawab dengan (صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ ). Jawaban tersebut hendaklah dengan ucapan lisan. Inilah pendapat yang zahir menurut ulama Hanafi, Sebagian ulama Hanafi mengatakan bahwa jawaban adzan hendaklah diucapkan ketika berjalan menuju ke tempat shalat. Pendapat ini diperselisihkan karena bertentangan dengan anjuran shalat pada awal waktu di masjid al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, 1:711).

Posting Komentar untuk "HUKUM MENJAWAB ADZAN"