Menghormati orang lain merupakan akhlak yang terpuji. Terutama kepada
yang lebih tua, lebih tinggi ilmunya, kesholehan dan kemuliaannya. Cara
menghormati orang ada berbagai macam, salah satunya adalah berdiri saat
menyambut kehadirannya. Bagaimana hukum berdiri karena penghormatan tersebut?
a. Sunnah, apabila orang yang masuk dalam suatu majlis itu adalah orang yang
memiliki keutamaan ilmu, kebaikan, kemuliaan atau kekuasaannya. al-Majmû’ Syarh
al-Muhadzab, juz VI, hlm. 21:
الْمُخْتَارُ اِسْتِحْبَابُ إِكْرَامِ
الدَّاخِلِ بِالْقِيَامِ لَهُ إِنْ كَانَ فِيْهِ فَضِيْلَةً ظَاهِرَةً مِنْ عِلْمٍ
أَوْ صَلَاحٍ أَوْ شَرَفٍ، أَوْ وِلَايَةٍ مَعَ صِيَانَةٍ، أَوْ لَهُ حُرْمَةً بِوِلَايَةٍ
أَوْنَحْوِهَا (المجموع شرح المهدب، ج ٦، ص ٢١)
b. Boleh, mayoritas Ulama’ mengatakan bahwa boleh berdiri untuk menghormati
orang yang datang atau lewat, jika yang datang adalah orang islam yang memiliki
keutamaan dan shalih. Karena menghormati orang Islam itu wajib. Dan
menghormatinya karena agama dan keshalihannya termasuk perbuatan yang
dianjurkan oleh Islam karena perbuatan itu merupakan cara untuk menambah rasa
cinta dan kasih sayang. Rowa’i al-Bayan, juz II, hlm. 545:
ذَهَبَ جُمْهُوْرُ الْفُقَهَاءِ إِلَى
جَوَازِ الْقِيَامِ لِلْقَادِمِ إِذَا كَانَ مُسْلِمًا مِنْ أَهْلِ الْفَضْلِ وَالصَّلَاحِ
عَلَى وَجْهِ التَّكْرِيْمِ لِأَنَّ اِحْتِرَامَ الْمُسْلِمِ وَاجِبٌ وَتَكْرِيْمَهُ
لِدِيْنِهِ وَصَلَاحِهِ مِمَّا يَدْعُوْ إِلَيْهِ الْإِسْلَامَ لِأَنَّهُ سَبِيْلُ
الْمَحَبَّةِ وَالْمَوَدَّةِ (روائع البيان فى تفسير ايات الاحكام، ج 2، ص 545)
0 Response to "Hukum Berdiri untuk Menghormati Orang Lain"
Posting Komentar