Shalat Sunnah Rawatib adalah shalat
sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu lima waktu, yaitu dikerjakan
sebelum atau sesudahnya. Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat
fardhu disebut shalat qabliyah, dan shalat sunnah rawatib yang dikerjakan
sesudah shalat fardhu disebut ba’diyah. Bagaimanakah pandangan ulama’ jika
shalat tersebut dilakukan dengan berjama’ah?
a. Tidak disunnahkan melaksanakan shalat rawatib dengan berjamaah hal ini
diterangkan dalam kitab Hasyiah al-Jamal ‘ala Syarh al-Minhaj, juz II, hlm.
236:
صَلَاةُ النَّفْلِ
قِسْمَانِ قِسْمٌ لَاتُسَنُّ لَهُ جَمَاعَةٌ كَالرَّوَاتِبِ التَّابِعَةِ لِلْفَرَائِضِ
(حاشية الجمل على شرح المنهاج، ج ٢، ص ٢٣6)
b. Boleh dan tidak makruh, bahkan mendapatkan pahala jika bertujuan untuk ta’lim (mendidik) dan tahridh
(memberikan anjuran dan dorongan). Diterangkan dalam kitab Bugyah
al-Mustarsyidin, hlm. 67:
تُبَاحُ الْجَمَاعَةُ
فِيْ نَحْوِ الْوِتْرِ وَالتَّسْبِيْحِ فَلَا كَرَاهَةَ فِيْ ذَلِكَ وَلَا ثَوَابَ
نَعَمْ إِنْ قَصَدَ تَعْلِيْمَ الْمُصَلِّيْنَ وَتَحْرِيْضَهُمْ كَانَ لَهُ ثَوَابٌ
(بغية المسترشدين، ص 67)
0 Response to "Hukum Berjama’ah Shalat Sunnah Rawatib"
Posting Komentar