Hukum Mengkonsumsi Anjing Laut

     Hewan yang terdapat dalam lautan sangat banyak macam dan jenisnya, salah satunya adalah anjing laut. Tentang hukum meng-konsumsi anjing darat para ulama’ telah mufakat mengharamkannya. Namun, bagaimanakah dengan anjing yang berada di laut, apakah kita boleh mengkonsumsinya, bagaimanakah pandangan agama dalam menghukuminya?

a.       Haram, karena anjing laut bukanlah termasuk dalam jenis ikan yang dihalalkan
(وَكَذَا غَيْرُهُ) أَىْ غَيْرُ السَّمَكِ اَلْمَشْهُوْرِ حَلاَلٌ وَقِيْلَ: لاَيَحِلُّ لِاَنَّهُ لاَ يُسَمَّى سَمَكًا (المحلى، ج 4 ص 257)
Begitu juga selain ikan yang terkenal adalah halal tapi ada yang berpendapat tidak halal karena bukan termasuk jenis ikan. (al-Mahalli, juz 4, hal. 257)

b.      Halal
وَأَمَّا مَا لَيْسَ عَلَى صُوْرَةِ السَّمُوْكِ المَشْهُوْرَةِ فَفِيْهِ ثَلاَثُ مَقَالاَتٍ: أَصَحُّهَا الحِلُّ، وَنَصَّ عَلَيْهِ الشَّافِعِى وَاحْتَجَّ لَهُ بِعُمُوْمِ قَوْلِهِ تَعَالَى (أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ) وَبِقَوْلِهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (الحِلُّ مَيْتَتُهُ) وَقَدْ نَصَّ الشَّافِعِى رَضِىَ الله عَنْهُ عَلَى أَنَّهُ قَالَ يُؤْكَلُ فَأْرُ الْمَاءِ وَخِنْزِيْرُ الْمَاءِ قَالَ النَّوَوِى فِى أَصْلِ الرَّوْضَةِ الأَصَحُّ أَنَّ السَّمَكَ يَقَعُ عَلَى جَمِيْعِهَا (كفاية اللأخيار ص 235)
Sedangkan binatang laut yang bentuknya tidak seperti ikan-ikan yang terkenal, ada tiga qoul; qoul yang ashah ialah halal, dan ini ditetapkan oleh Imam Syafi'i berhujjah pada pengertian umum yang terdapat dalam firman Allah ta'ala "dihalalkan bagimu binatang buruan laut". Dan sabda nabi "yang halal bangkainya". Dan Imam Syafi'i telah menetapkan dengan berkata, 'tikus air dan babi air halal dimakan'. Kata Imam Nawawi dalam tambahan kitab ar-Roudhoh, yang ashah nama ikan berlaku atas semua binatang laut. (Kifayah al-Akhyar, hal. 235)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hukum Mengkonsumsi Anjing Laut"

Posting Komentar