Semir rambut adalah zat kimia yang dapat merubah warna rambut dari
warna aslinya. Bagaimanakah hukum menggunakan semir rambut tersebut untuk
menyemir rambut?
1. Hukum menyemir rambut dengan warna hitam
a. Tidak boleh menyemir rambut dengan warna hitam,
baik laki-laki maupun perempuan, karena hal tersebut ada unsur merubah ciptaan
Allah Swt. (Is’ad al-Rofiq, juz II, hal. 119)
مِنْهاَ التَّخْضِيْبُ لِلشَّعْرِ
باِلسَّوَادِ وَلَوْ لِاْمرَأَةٍ كَماَ قاَلَهُ ابْنُ حَجَرٍ فِى الْمِنْهَجِ
الْقَوِيْمِ إِلَى أَنْ قاَلَ بَعْضُ الْمُتَأَخِّرِيْنَ أَنَّهُ يَحْرُمُ عَلَى
الْوَلِى خَضْبُ شَعْرِ الصَّبِىِّ وَالصَّبِيَّةِ إِذَا كاَنَ أَصَبَّ بِالسَّوَادِ
لِمَا فِيْهِ مِنْ تَغْيِيْرِ الْخِلْقَةِ وَفِىْ شَرْحِ الْمُسْلِمِ
لِلنَّوَوِىِّ مَذْهَبُنَا لِلرَّجُلِ وَالْمَرْأَةِ اِسْتِحْباَبُ خِضَابِ
الشَّيْبِ بِصُفْرَةٍ أَوْ حَمْرَةٍ وَيَحْرُمُ خِضَابُهُ باِلسَّوَادِ عَلىَ
اْلأَصَحِّ
b. Makruh Tanzih, sama halnya dengan tidak mensyukuri apa yang telah diberikan oleh
Allah Swt. Karena itu lebih baik diterima apa adanya dari pada merubah warna asli rambut yang diberikan Allah kepada kita. (Is’ad al-Rofiq, juz II, hal.119)
وَقِيْلَ يُكْرَهُ
كَرَاهَةً تَنْزِيْهاً وَالْمُخْتاَرُ التَّحْرِيْمُ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ اِجْتَنِبُوْا باِلسَّوَادِ
c. Boleh menyemir rambut dengan warna hitam, bagi
istri yang mendapat izin dari suaminya. (Is’ad al-Rofiq, juz II, hal.119)
قَالَ الشِّهَابُ الرَّمْلِيُّ فِيْ شَرْحِ
نَظْمِ الزُّبَدِ نَعَمْ يَجُوْزُ لِلْمَرْأَةِ ذَلِكَ بِإِذْنِ زَوْجِهَا أَوْ سَيِّدِهَا
لِأَنَّ لَهُ غَرَضًا فِيْ تَزْيِيْنِهَا
2. Hukum
menyemir rambut yang sudah beruban dengan semir warna kuning atau merah (selain
hitam)
Sunnah menyemir rambut yang sudah beruban dengan semir warna merah
atau kuning. (Is’ad al-Rofiq, juz II, hal. 119)
وَفِىْ شَرْحِ الْمُسْلِمِ
لِلنَّوَوِىِّ مَذْهَبُنَا لِلرَّجُلِ وَالْمَرْأَةِ اِسْتِحْبَابُ خِضَابِ
الشَّيْبِ بِصَفْرَةٍ أَوْ حَمْرَةٍ وَيَحْرُمُ خِضَابُهُ باِلسَّوَادِ عَلىَ
اْلأَصَحِّ (إسعاد الرفيق، ج 2 ص 119)
Dalam Syarah Muslim, Imam Nawawi mengatakan
”Sunnah bagi laki-laki dan perempuan menyemir rambut dengan warna kuning atau
merah dan haram menyemir rambut dengan warna hitam menurut pendapat yang lebih
shahih.” (Is’ad al-Rofiq, juz II, hal. 119)
يُسَنُّ لِكُلِّ أَحَدٍ إِلَخْ
...وَخَضْبُ شَيْبِ رَأْسِهِ وَ لِحْيَتِهِ بِحَمْرَةٍ أَوْ أَصْفَرٍ أَىْ
لاَبِسَوَادٍ أَمَّا بِهِ فَيَحْرُمُ (إعانة الطالبين، ج 2 ص 339)
Disunnahkan menyemir uban rambut kepala dengan
warna merah atau kuning yakni tidak dengan warna hitam karena hal tersebut
hukumnya haram. (I’anah al-Tholibin, juz II, hal.339)
Posting Komentar untuk "Hukum Menyemir Rambut"