Macam-macam Orang Mati Syahid

    Menurut Imam Ibnu Rif’ah dan sahabatnya, orang yang mati syahid itu ada tiga golongan, yaitu:

1.  Syahid ‘Indallah (mati syahid menurut Allah) diantaranya:
    a.  Orang yang meninggal karena dibunuh secara zhalim
    b.  Meninggal karena tenggelam
    c.  Meninggal karena terbakar
    d. Meninggal karena tertimpa bangunan
    e.  Meninggal karena sakit perut
    f.  Meninggal karena dilukai oleh orang lain
    g.  Meninggal karena kerinduan
    h.  Meninggal mendadak
    i.  Meninggal karena sakit waktu melahirkan
    j.  Meninggal di negeri orang kafir Harbi (Musuh)
    Orang yang meninggal di atas termasuk golongan yang wajib diperlakukan sebagaimana mestinya (dimandikan dan dishalati).

2.  Syahid Fid Dunya (mati syahid menurut manusia)
a.  Orang yang meninggal sebagai pengatur strategi perang yang tidak terjun langsung dalam medan peperangan.
b.   Orang yang meninggal dunia dalam peperangan akan tetapi memihak kepada kelompok lain.
c.   Orang yang meninggal dunia dalam peperangan karena riya’ dan mencari popularitas.
     Orang-orang yang meninggal di atas sebagai syahid secara hukum, jadi tidak wajib dimandikan dan dishalati.

3.  Syahid Fid Dunya Wal Akhirat (mati syahid menurut Allah dan manusia).
    Yang termasuk golongan ini, yaitu orang yang meninggal karena berperang membela agama Allah (fii sabilillah). Mayat golongan ini tidak dimandikan dan tidak perlu dishalati. (Kifayah al-Akhyar, Fashal Fii al-Mu’tadati al-Raj’iyah, juz I, hal.164).
وَاثْنَانِ لاَيُغَسَّلاَنِ وَلا يُصَلَّى عَلَيْهِمَا: اَلشَّهِيْدُ فِى مَعْرَكَةِ اْلكُفَّارِ وَالسِّقْطُ اَّلذِى لَمْ يَسْتَهِلْ
    Dan dua orang yang tidak dimandikan dan tidak dishalati  atas mereka: (1) orang yang meninggal dalam medan pertempuran melawan orang-orang kafir dan (2) janin yang jatuh (bayi kluron) yang belum sempat menangis.
(وَاثْنَانِ لاَ يُغَسَّلاَنِ وَلَا يُصَلّى عَلَيْهِمَا الشَّهِيْدُ فِي مَعْرَكَةِ الْكُفَّارِ وَالسِّقْطُ الَّذِيْ لَمْ يَسْتَهِلْ ) وَيُصَلَّى عَلَيْهِ إِنْ اخْتَلَجَ اعْلَمْ أَنَّ الشَّهِيْدَ يَصْدُقُ عَلَى كُلِّ مَنْ قُتِلَ ظُلْمًا أَوْ مَاتَ بِغَرَقٍ أَوْ حَرَقٍ أَوْ هَدَمٍ أَوْ مَاتَ مَبْطُوْناً أَوْ مَاتَ عِشْقًا أَوْ كَانَتْ إِمْرَأَةٌ وَمَاتَتْ فِي الطَّلْقِ وَنَحْوِ ذَلِكَ وَكَذَا مَنْ مَاتَ فُجْأَةً أَوْ فِي دَارِ الْحَرْبِ قَالَهُ ابْنُ الرِّفْعَةُ وَمَعَ صِدْقِهِ أَنَّهُمْ شُهَدَاءٌ فَهَؤُلَاءُ يُغْسَلُوْنَ وَيُصَلَّي عَلَيْهِمْ كَسَاِئرِ المْـَوْتَى وَمَعْنَى الشَّهَادَةِ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ. وَأَمَّا مَنْ مَاتَ فِْي قِتَالِ الْكُفَّارِ مُدَبِّرًا غَيْرَ مُتَحَرِّفٍ لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلىَ الْفِئَةِ أَوْ كَانَ يُقَاتِلُ رِيَاءً وَسُمْعَةً فَهَذَا شَهِيْدٌ فِي الْحُكْمِ بِمَعْنَى أَنَّهُ لَا يُغْسَلُ وَلَا يُصَلَّى عَلَيْهِ وَهُوَ شَهِيْدٌ فِي الدُّنْيَا دُوْنَ الآخِرَةِ وَأَمَّا مَنْ مَاتَ فِي قِتَالِ الْكُفَّارِ بِسَبَبِ الْقِتَالِ عَلَى الْوَجْهِ الْمَرْضِيِّ فَهَذَا شَهِيْدٌ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. (كفاية الأخيار، فصل ويلزم في الميت، ج 1 ص 154)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Macam-macam Orang Mati Syahid"

Posting Komentar