Ahmad adalah salah satu santri yang
selalu aktif mengikuti shalat berjama’ah. Pada suatu hari ia terlambat shalat
berjama’ah di masjid. Kemudian ia menghampiri seseorang yang sedang shalat
untuk menjadi makmum. Setelah shalat, ternyata diketahui bahwa sang imam sedang
melaksanakan shalat sunnah ba’diyah. Bagaimanakah hukum shalatnya makmum
yang beda niat dengan imamnya?
Hukum shalat makmum tersebut itu
boleh meskipun niatnya beda dengan imamnya, tetap sah shalatnya, dan tetap
mendapatkan fadilah jama’ah. Keterangan kitab Tuhfah al-Habib ‘ala
Syarhi al-Khatib, bab kitab al-Shalat juz 2 hal 346, keterangan yang sama
terdapat dalam kitab Jamal ‘ala Minhaj, juz 1, hal. 562-563 dan Khasyiyah
as-Bujairami.
قَوْلُهُ: (وَلَا يَضُرُّ اخْتِلَافُ نِيَّةِ الْإِمَامِ وَالْمَأْمُومِ) أَيْ لِعَدَمِ فُحْشِ الْمُخَالَفَةِ فِيهِمَا وَهَذَا مُحْتَرَزُ قَوْلِهِ الظَّاهِرَةُ لِأَنَّ الِاخْتِلَافَ هُنَا فِي النِّيَّةِ وَهِيَ فِعْلٌ قَلْبِيٌّ فَكَانَ الْمُنَاسِبُ التَّفْرِيعَ (تحفة الحبيب على شرح الخطيب الباب كتاب الصلاة، ج 2، ص 346)
0 Response to "Makmum Shalat Beda Niat dengan Imam"
Posting Komentar