Hukum Shalat Berjama’ah yang Berbeda Niat antara Imam dan Makmum

     Agus adalah salah satu orang yang selalu aktif mengikuti shalat berjama’ah. Pada suatu hari ia terlambat shalat berjama’ah di masjid. Kemudian ia menghampiri seseorang yang sedang shalat, dan menjadikannya imam shalat baginya. Setelah selesai shalat, ternyata diketahui bahwa sang imam sedang melaksanakan shalat sunnah ba’diyah.

Bagaimanakah hukum shalat makmum yang berbeda niat shalatnya dengan imam?

a.       Tidak sah, jika terdapat perbedaan kaifiyah di dalamnya, Seperti makmum yang melaksanakan shalat fardhu dan bermakmum kepada imam yang melaksanakan shalat gerhana.
Keterangan kitab Hasyiah al-Jamal ‘ala Syarh al-Minhaj, juz II, hlm. 367:
فَلَا يَصِحُّ الْاِقْتِدَاءُ مَعَ اِخْتِلَافِهِ كَمَكْتُوْبَةٍ وَكُسُوْفٍ أَوْ جَنَازَةٍ لِتَعَذُّرِ الْمَتَابَعَةِ (حاشية الجمل على شرح المنهج، ج ٢، ص 367)

b.      Tidak boleh, makmum yang melaksanakan shalat jama’ qashar dan bermakmum kepada imam yang tidak melaksanakan shalat jama’ qashar. Keterangan kitab Fath al-Wahâb, juz I, hlm. 71:
عَدَمُ اِقْتِدَائِهِ بِمَنْ جُهِلَ سَفَرُهُ أَوْ بِمُتِمٍّ (فتح الوهاب، ج ١، ص ۷

c.       Sah, makmum yang berbeda shalatnya dengan imam dalam hal shalat wajib dengan shalat sunnah. Keterangan kitab Tanwir al-Qulûb, hlm. 162:
وَلَا يَضُرُّ اِخْتِلَافُ نِيَّةِ الْإِمَامِ وَالْمَأْمُوْمِ فَيَصِحُّ اِقْتِدَاءُ الْمُفْتَرِضِ بِالْمُتَنَفِّلِ (تنوير القلوب، ص 162)

Posting Komentar untuk "Hukum Shalat Berjama’ah yang Berbeda Niat antara Imam dan Makmum"