Niat Membatalkan Haji dan Umrah

     Haji merupakan rukun Islam yang kelima yang wajib dilaksanakan bagi umat muslim yang mampu untuk melaksanakannya. Namun, ketika dalam proses pelaksanaan haji atau umrah ada salah satu rukun yang belum terpenuhi, sehingga orang tersebut berniat untuk membatalkan pelaksanaan haji atau umrahnya. Bagaimanakah hukum orang yang berniat untuk membatalkan haji atau umrah ketika sedang melaksanakan ritual ibadah tersebut?

     Orang yang telah berniat untuk melaksanakan haji atau umrah, dan di tengah-tengah pelaksanaannya dia berniat untuk membatalkannya, atau berniat untuk keluar dari rangkaian ibadah haji atau umrah, maka haji atau umrah orang tersebut tetap dan tidak bisa putus dan masih tetap statusnya sebagai orang yang sedang melaksanakan haji atau umrah. Karena haji atau umrah tidak bisa dibatalkan hanya dengan berniat untuk membatalkannya. Hal ini dijelaskan dalam kitab al-Majmû’ Syarh al-Muhadzab, juz IV, hlm. 262:
الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ: فَإِذَا نَوَى الْخُرُوْجَ مِنْهُمَا وَنَوَى قَطْعَهُمَا لَمْ يَنْقَطِعَا بِلَا خِلَافٍ، وَلِأَنَّهُ لَا يَخْرُجُ مِنْهُمَا بِالْإِفْسَادِ (المجموع شرح المهذب، ج 4، ص 262)
فَلَا يَبْطُلُ مَا مَضَى مِنْهُ نِيَّةُ الْخُرُوْجِ مِنْهُ عَلَى الأَصَحِّ، لَكِنْ يَحْتَاجُ لِنِيَّةٍ لِمَا بَقِيَ. قَالَ أَئِمَّتُنَا فِي الْعِبَادَاتِ: فِي قَطْعِ النِّيَّةِ أَرْبَعَةُ أَضْرُبٍ: اَلأَوَّلُ: الإِسْلَامُ وَالصَّلَاُةُ فَيَبْطُلَانِ بِنِيَّةِ الْخُرُوْجِ مِنْهُمَا بِلَا خِلَافٍ. الثَّانِي: اَلْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ لَا يَبْطُلَانِ بِذَلِكَ بِلَا خِلَافٍ لِأَنَّهُ لَا يَخْرُجُ مِنْهُمَا بِالْإِفْسَادِ (تحفة الحبيب على شرح الخطيب البجيرمي على الخطيب، ج 2، ص 156)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Niat Membatalkan Haji dan Umrah"

Posting Komentar