Di kalangan umat Islam Nahdliyyin
(Islam kentongan jidor, Islam tahlilan, Islam sing senengane selametan lan
nyekar) pada setiap selesai shalat Jum’at pasti mereka banyak yang
mengikuti wiridan, dan rangkaian wiridan yang dipakai juga bermacam-macam.
Adapun rangkaian wirid yang banyak dibaca adalah beberapa ayat di bawah ini:
1.
Membaca surat al-Fatihah sebanyak 7 X
2.
Membaca surat al-Ikhlas sebanyak 7 X
3.
Membaca surat al-Falaq sebanyak 7 X
4.
Membaca surat an-Naas sebanyak 7 X
5.
Membaca do’a di bawah sebanyak ini 4 X:
اَللّهُمَّ ياَ غَنِيُّ
ياَ حَمِيْدُ ياَ مُبْدِئُ ياَ مُعِيْدُ ياَ رَحِيْمُ ياَ وَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلاَلِكَ
عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
6.
Membaca do’a di bawah ini sebanyak 5 X:
إِلَهِىْ
لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلَى نَارِ الْجَحِيْمِ
فَهَبْ لِيْ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِيْ # فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَنْبِ الْعَـظِيْمِ
Sesungguhnya ulama’ salaf mengatakan
bahwa barangsiapa mengerjakan rangkaian wiridan tersebut di atas maka dia akan dijaga mulai dari Jum’at ini
hingga Jum’at selanjutnya, dia dihindarkan dari godaan setan. Dan barangsiapa
beristiqomah membaca doa tersebut, maka Allah Swt. menjadikan dia kaya dan
diberikan rizki yang tidak disangka-sangka.
Dan perlu diperhatikan, bahwasanya
rangkaian wiridan yang sudah diistiqomahkan oleh kaum Nahdliyin seperti
tersebut di atas, bukanlah tanpa landasan dalil, akan tetapi rangkaian wiridan
tersebut berdasarkan dalil yang sangat jelas, yang terdapat pada kitab Ithaf
as-Saadah al-Muttaqin:
اَلتَّاسِعُ أَنْ
يُرَاعِىَ فِيْ قُدْوَةِ الْجُمْعَةِ مَا ذَكَرْناَهُ فِيْ غَيْرِهَا فَإِذَا سَمِعَ
قِرَاءَةَ اْلإِمَامِ لَمْ يَقْرَأْ سِوَى اْلفَاتِحَةِ فَإِذَا فَرَغَ مِنَ الْجُمْعَةِ
قَرَأَ اَلْحَمْدُ ِللهِ سَبْعَ مَرَّاتٍ قَبْلَ أَنْ يَتَكَلَّمَ وَقُلْ هُوَ اللهُ
أَحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ سَبْعًا سَبْعًا وَرَوَى بَعْضُ السَّلَفِ أَنَّ مَنْ
فَعَلَهُ عُصِمَ مِنَ الْجُمْعَةِ إِلَى الْجُمْعَةِ وَكاَنَ حَرَزًا لَهُ مِنَ الشَّيْطاَنِ
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَقُوْلَ بَعْدَ الْجُمْعَةِ اَللّهُمَّ ياَ غَنِيُّ ياَ حَمِيْدُ
ياَ مُبْدِئُ ياَ مُعِيْدُ ياَ رَحِيْمُ ياَ وَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ
حَرَامِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ يُقَالُ مَنْ دَاوَمَ عَلَى هَذَا الدُّعَاءُ
أَغْناَهُ اللهُ سُبْحَانَهُ عَنْ خَلْقِهِ وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ
(إتحاف السادة المتقين، ج 3، ص 442)
Tata cara shalat Jum’at yang
kesembilan ialah memperhatikan segala sesuatu yang sudah aku sebutkan pada
selain Jum’at. Maka ketika mendengar bacaan imam, (makmum) tidak boleh membaca
selain al-fatikhah. Maka ketika selesai shalat Jum’at sebelum dia berbicara
(apapun), dia membaca Alhamdulillah tujuh kali, Qulhuwa Allahu Ahad dan
Mu’awidzatain masing-masing tujuh kali. Sebagian ulama’ salaf meriwayatkan
sesungguhnya barang siapa mengerjakan-nya maka dia dijaga mulai dari Jum’at ini
hingga Jum’at berikutnya dan dihindarkan dari godaan syetan. Dan disunnahkan
setelah shalat Jum’at mem-baca do’a اللهم الخ.
Disebutkan bahwa barangsiapa menetapi membaca doa ini maka Allah Swt.
menjadikan dia kaya dan diberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.
(Ithaf as-Saadah al-Muttaqin, juz 3, hal. 442)
Posting Komentar untuk "Rangkaian Wiridan Setelah Shalat Jum’at"