Golongan yang berhak menerima harta zakat sebanyak delapan macam
golongan diantaranya adalah fii sabilillah, artinya berjuang di jalan
Allah Swt. Dari pemahaman ini bolehkah para santri menerima zakat?
Ada perbedaan pandangan di kalangan ulama’ mengenai hal ini,
sebagaimana berikut:
a. Menurut Jumhur Ulama’: santri tidak boleh
menerima zakat kalau atas nama fii sabilillah. Sebagaimana dijelaskan
dalam kitab Hasyi’ah as-Shawi:
(وَفِىْ سَبِيْلِ اللهِ أَيِّ
الْقَائِمِيْنَ باِلْجِهَادِ مِمَّنْ لاَ فَيْءَ لَهُمْ وَلَوْ اَغْنِيَاءَ) وَ يَشْتَرِىْ
مِنْهاَ أَلَتَهُ مِنْ سِلاَحٍ وَ دَرْعٍ وَ فَرَسٍ (حاشية الصاوى على تفسير الجلالين،
ج 2 ص 53)
Dan (Zakat juga diberikan) kepada orang-orang
yang menegakkan agama Allah Swt. yakni mereka yang melaksanakan perang di jalan
Allah Swt. yaitu orang-orang yang tidak mendapatkan harta fai’ (rampasan
perang) meskipun tergolong kaya raya. Dan zakat itu
digunakan untuk membeli peralatan perang, seperti: persenjataan, perisai dan
kuda. (Hasyiah al-Shawi’ ‘ala Tafsir al-Jalalain, hal. 53)
b. Menurut Imam Malik: Santri boleh menerima
zakat.
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Hasyiah al-Shawi:
وَمَذْهَبُ ماَلِكٍ أَنَّ طَلَبَةَ الْعِلْمِ
اَلْمُنْهَكِّيْنَ فِيْهِ لَهُمْ اَلْأَخْذُ مِنَ الزَّكاَةِ وَلَوْ أَغْنِيَاءَ اِذَا
اْنقَطَعَ حَقُّهُمْ مِنْ بَيْتِ الْمَالِ، لِأَنَّهُمْ مُجَاهِدُوْنَ اهـ (حاشية الصاوى
على تفسير الجلالين، ج 2 ص 53)
Orang-orang yang
memprioritaskan seluruh waktunya untuk mencari ilmu, diperbolehkan menerima
zakat, meskipun mereka tergolong kaya raya. Dengan syarat mereka sudah tidak
mendapatkan jatah dari Baitul Maal. Karena sesungguhnya mereka itu termasuk
golongan para pejuang. (Hasyiah
al-Shawi ‘ala Tafsir Jalalain, juz 2, hal. 53)
Posting Komentar untuk "Zakat Diberikan kepada Santri"