HUKUM CAIRAN PEMBERSIH MULUT SEBAGAI PENGGANTI SIWAK

 

HUKUM CAIRAN PEMBERSIH MULUT SEBAGAI PENGGANTI SIWAK

Bersiwak bertujuan untuk membersihkan gigi dan mulut. Sebagian orang pada umumnya menggunakan cairan pembersih mulut untuk membersihkan mulut. Bagaimana hukumnya menggunakan cairan pembersih mulut tetapi diniatkan bersiwak?

Bersiwak dengan cairan pembersih mulut semisal listerin itu tidak di kategorikan bersiwak karena menyalahi definisi bersiwak itu sendiri.

وَيَحْصُلُ (بِكُلِّ خَشِنٍ) بِشَرْطِ أَنْ يَكُونَ طَاهِرًا فَلَا يَكْفِي النَّجِسُ فِيمَا يَظْهَرُ لِقَوْلِهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - «السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ» وَهَذَا مَنْجَسَةٌ لَهُ، وَيُسَنُّ أَنْ يَكُونَ بِيَمِينِهِ وَإِنْ كَانَ لِإِزَالَةِ تَغَيُّرٍ لِأَنَّ الْيَدَ لَا تُبَاشِرُهُ، وَبِهِ يُفَرَّقُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَا مَرَّ فِي نَحْوِ الِاسْتِنْثَارِ، وَخَرَجَ بِمَا ذُكِرَ الْمَضْمَضَةُ بِنَحْوِ مَاءِ الْغَاسُولِ وَإِنْ أَنْقَى الْأَسْنَانَ وَأَزَالَ الْقَلَحَ لِأَنَّهَا لَا تُسَمَّى سِوَاكًا بِخِلَافِهِ بِالْغَاسُولِ نَفْسِهِ، وَأَوْلَاهُ الْأَرَاكُ (نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج: ج 1، ص 179)

Kesunnahan bersiwak dapat dihasilkan dengan benda kasar yang suci, karenanya benda kasar yang najis tidak mencukupi. Nabi Saw sabda: "Bersiwak dapat mensucikan mulut". Sedangkan benda kasar yang najis menjadikan najis pada mulut. Disunnahkan bersiwak dengan tangan kanan meskipun digunakan untuk menghilangkan kotoran, karena tangan pada saat itu tidak langsung menyentuhnya. Berdasarkan hal ini maka dibedakan antara tangan kanan digunakan untuk bersiwak dan tangan kanan yang digunakan untuk Istintsar (menghirup air ke dalam hidung). Dikecualikan dari hal tersebut adalah berkumur dengan air sabun atau deterjen, walaupun dapat membersihkan mulut dan kotoran kuning pada gigi, karena hal itu tidak dinamakan bersiwak. Yang paling utama adalah bersiwak menggunakan kayu Arok (Nihayah al-Muhtaj ila Syar hal-Minhaj, 1:179)

قَوْلُ الْمَتْنِ (بِكُلِّ خَشِنٍ) خَرَجَ بِهِ الْمَضْمَضَةُ بِنَحْوِ مَاءِ الْغَاسُولِ، وَإِنْ أَنْقَى الْأَسْنَانَ وَأَزَالَ الْقُلْحَ؛ لِأَنَّهَا لَا تُسَمَّى سِوَاكًا بِخِلَافِهِ بِالْغَاسُولِ نَفْسِهِ (تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي: ج 1، ص 215)

Ucapan bersiwak dengan benda yang kasar itu mengecualikan berkumur berkumur dengan air sabun atau deterjen, walaupun dapat membersihkan mulut dan kotoran kuning pada gigi, karena hal itu tidak dinamakan bersiwak karena bersiwak dengan air kumur itu menyalahi pengertian siwak itu sendiri (Tuhfah al-Muhtaj fi Syarh al-Minhaj wa Hawasyi al-Syarwani wa al-Abady, 1:215)


Fadilah bersiwak

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HUKUM CAIRAN PEMBERSIH MULUT SEBAGAI PENGGANTI SIWAK"

Posting Komentar