TIDAK MIMPI BASAH TAPI TERDAPAT BEKAS MANI

 

TIDAK MIMPI BASAH TAPI TERDAPAT BEKAS MANI

Keluarnya mani dari kemaluan laki-laki yang disebabkan oleh mimpi basah mewajibkan mereka untuk mandi wajib setelahnya. Bagaimana dengan seorang laki-laki yang tidak mengalami mimpi basah tapi terdapat bekas mani?

Jawaban:

1.          A.    Jika tidak mungkin dari orang lain maka diwajibkan untuk mandi

2.          B.    Jika kemungkinan dari orang lain maka disunnahkan untuk mandi.

(فَرْعٌ) لَوْ رَأَى فِي فِرَاشِهِ أَوْ ثَوْبِهِ وَلَوْ بِظَاهِرِهِ مَنِيًّا لَا يُحْتَمَلُ أَنَّهُ مِنْ غَيْرِهِ لَزِمَهُ الْغُسْلُ وَإِعَادَةُ كُلِّ صَلَاةٍ لَا يُحْتَمَلُ خُلُوُّهَا عَنْهُ وَيُسَنُّ إعَادَةُ كُلِ صَلَاةٍ احْتُمِلَ خُلُوُّهَا عَنْهُ وَإِنِ احْتُمِلَ كَوْنُهُ مِنْ آخَرَ نَامَ مَعَهُ فِي فِرَاشِهِ مَثَلًا فَإِنَّهُ يُسَنُّ لَهُمَا الْغُسْلُ وَالْإِعَادَةُ اهـ. (حاشية البجيرمي على الخطيب: ج 1، ص ۲۳۱) 

 Ketika dia melihat air mani di tempat tidur maupun dipakaiannya secara jelas tidak mungkin air mani dari orang lain, maka dia harus membasuh diri dan mengulangi setiap shalatnya (Hasiyah al-bujairomi, 1:231 )

(قَوْلُهُ: وَلَوْ رَأَى مَنِيًّا مُجَفَّفًا) الَّذِي فِي التُّحْفَةِ: مُحَقَّقًّا وَهُوَ الصَّوَابُ. وَقَوْلُهُ: فِي نَحْوِ ثَوْبِهِ أَيْ كَفِرَاشٍ نَامَ فِيهِ وَحْدَهُ، أَوْ مَعَ مَنْ لَا يُمْكِنُ كَوْنُهُ مِنْهُ (قَوْلُهُ: لَزِمَهُ الْغُسْلُ) أَيْ وَإِنْ لَمْ يَتَذَكَّرْ احْتِلَامًا. (قَوْلُهُ: وَإِعَادَةُ كُلِّ صَلَاةٍ) أَيْ وَلَزِمَهُ إِعَادَةُ كُلِّ صَلَاةٍ، وَقَوْلُهُ: تَيَقَّنَهَا بَعْدَهُ أَي تَيَقَّنَ أَنَّهُ صَلاَّهَا بَعْدَ ذَلِكَ الْمَنِيِّ الَّذِي رَآهُ فِي نَحْوِ ثَوْبِهِ. فَإِنْ لَمْ يَتَيَقَّنْ ذَلِكَ نُدِبَ لَهُ إِعَادَةُ مَا احْتَمَلَ أَنَّهُ صَلاَّهَا بَعْدَهُ. وَعِبَارَةُ النِّهَايَةِ: وَيُنْدَبُ لَهُ إِعَادَةُ مَا احْتَمَلَ أَنَّهُ - أَي الْمَنِيُّ - فِيهَا. كَمَا لَوْ نَامَ مَعَ مَنْ يُمْكِنُ كَوْنُهُ مِنْهُ وَلَوْ نَادِرًا كَالصَّبِيِّ بَعْدَ تِسْعٍ، فَإِنَّهُ يُنْدَبُ لَهُمَا الْغُسْلُ. اهـ. وَقَوْلُهُ: مَا لَمْ يَحْتَمِلْ عَادَةً كَوْنُهُ مِنْ غَيْرِهِ فَإِنِ احْتَمَلَ ذَلِكَ، كَأَنْ نَامَ مَعَ مَنْ يُمْكِنُ كَوْنُهُ مِنْهُ، فَلا يَلْزَمُهُ الْغُسْلُ وَلَا إعَادَةُ الصَّلَاةِ. (حاشية إعانة الطالبين: ج 1، ص ۱۲۳)

Jika seseorang melihat bekas mani yang sudah kering pada pakaiannya atau pada alas yang dia gunakan untuk tidur sendirian atau dengan orang lain yang tidak mungkin bekas mani itu miliknya maka dia wajib mandi meskipun dia tidak ingat bahwa dia mimpi basah dan wajib mengulangi semua shalat yang diyakini dilakukan setelah keluarnya mani tersebut. Jika dia tidak yakin kapan mani itu keluar maka disunnahkan mengulangi shalat yang diragukan. Begitu juga ketika dia tidur bersama orang lain yang kemungkinan kecil mani itu miliknya seperti tidur bersama anak kecil yang berusia di atas tujuh tahun, maka keduanya disunnahkan mandi, namun jika dia tidur bersama orang yang kemungkinan besar air mani itu miliknya maka dia tidak wajib mandi dan tidak wajib mengulang sholat (Hasiyah I’anah al-Thalibin, 1: 123)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TIDAK MIMPI BASAH TAPI TERDAPAT BEKAS MANI"

Posting Komentar