Keempat unsur tersebut saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain. Para ulama menjadi sumber hikmah, pengetahuan dan pemikiran bagi para pemimpin dan masyarakat umum. Sedangkan para pemimpin menjadi pelaksananya. TNI, POLRI menjadi penjaga keamanan dan ketertiban. Dan para pekerja yang menjadi penyeimbang kekuatan ekonominya.
حَدَّثَنَا حَمْزَةُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُوْ الْقَاسِمِ أَحْمَدُ بْنُ حمٍ عَنْ نَصِيْرِ بْنِ يَحْيَ قَالَ بَلَغَنَا عَنْ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنَّهُ قَالَ لاَيَقُوْمُ الدِّيْنُ وَالدُّنْيَا إِلاَّ بِأَرْبَعَةٍ الْعُلَمَاءِ وَالأُمَرَاءِ وَالْغُزَاةِ وَأَهْلِ الْكَسَبِ (تنبيه الغافلين ص 165)
Hamzah ibn Muhammad menyampaikan kepadaku: Abu Qaasim Ahmad ibn Hamim menyampaikan kepadaku dari riwayat Nashir ibn Yahya, dia berkata: telah sampai kepadaku dari ahli ilmu, dia berkata: “Agama dan dunia tidak akan bisa berdiri tegak kecuali dengan empat hal; ulama’ (ilmuwan, cendekiawan), umara’ (pemimpin pemerintahan), TNI, POLRI, dan para pekerja (pengusaha, karyawan, petani, pedagang dll)”. (Tanbiihul Ghaafiliin, hlm. 165)
0 Response to "Agama dan Dunia Tidak Bisa Berdiri Tegak Tanpa Empat"
Posting Komentar