Dari permasalahan tersebut, bagaimanakah hukumnya me-manjangkan lafadz Allah ketika takbiratul ihram dalam shalat?
Menurut Imam Ali Syibramulisy hukum memanjangkan bacaan pada lafadz Allah ketika takbiratul ihram ialah:
a. Tidak boleh, apabila panjang bacaannya melebihi 7 alif atau 14 harakat (14 ketukan).
b. Boleh, membaca panjang dengan panjang maksimal 7 alif atau 14 harakat, pendapat ini adalah pendapat yang mendekati kebenaran sebagaimana yang telah dinukil oleh ulama’ ahli qurra’ seperti Imam Ibnu Hajar:
(قَوْلُهُ: وَكَذَا زِياَدَةُ مَدٍّ إلخ) أَيْ وَكَذَا يَضُرُّ زِياَدَةُ مَدِّ اْلأَلِفِ اَلْكاَئِنَةِ بَيْنَ اللاَّمِ وَالْهَاءِ إِلَى حَدٍّ لاَ يَقُوْلُ بِهِ أَحَدٌ مِنَ الْقُرَّاءِ. قاَلَ ع ش: وَغاَيَةُ مِقْدَارِ مَا نُقِلَ عَنْهُمْ - عَلَى ماَ نَقَلَهُ اِبْنُ حَجَرٍ - سَبْعُ أَلِفَاتٍ، وَتُقَدَّرُ كُلُّ أَلِفٍ بِحَرَكَتَيْنِ، وَهُوَ عَلَى التَّقْرِيْبِ اهـ (حاشية إعانة الطالبين، ج 1، ص 156)
(Perkataan mushannif “Begitu juga menambah panjang”) yaitu begitu juga berbahaya menambah panjang alif yang berada diantara lam dan ha’, sampai batas yang tidak pernah diucapkan oleh seorang pun dari para ahli qira’ah. Imam Ali Syibramulisy berkata “Maksimal ukuran panjang yang dinukil dari para ahli qurra’ sebagaimana yang telah dinukil oleh Imam Ibnu Hajar adalah tujuh alif dan setiap alif ukurannya adalah dua harakat, dan itu adalah pendapat yang mendekati kebenaran”. (Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 1, hal. 156)
0 Response to "Hukum Membaca Takbiratul Ihram Terlalu Panjang"
Posting Komentar