Sudah tidak asing lagi di kalangan pesantren dan masyarakat apabila
ada seorang kyai atau ulama’ lewat mereka berdiri untuk menghormati kyai
tersebut. Penghormatan ini dilakukan untuk menghormati ilmu kyai tersebut.
Bagaimanakah hukum berdiri untuk penghormatan tersebut?
Mayoritas ulama’ membolehkan berdiri untuk menghormati seseorang
yang datang. Mereka berdalil dengan firman Allah Swt.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا
إِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللَّهُ
لَكُمْ وَإِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (سورة المجادلة: 11)
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. al-Mujadalah:
11)
ذَهَبَ جُمْهُوْرُ اْلفُقَهَاءِ إِلَى
جَوَازِ اْلقِيَامِ لِلْقاَدِمِ إِذَا كاَنَ مُسْلِمًا مِنْ أَهْلِ الْفَضْلِ
وَالصَّلاَحِ عَلَى وَجْهِ التَّكْرِيْمِ لِأَنَّ احْتِرَامَ الْمُسْلِمِ وَاجِبٌ
وَتَكْرِيْمَهُ لِدِيْنِهِ وَصَلاَحَهُ مِمَّا يَدْعُوْ إِلَيْهِ اْلإِسْلاَمُ
لِأَنَّهُ سَبِيْلُ الْمَحَبَّةِ وَالْمَوَدَّةِ وَقَدْ قاَلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
(لاَ تَحْقَرِنْ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْأً وَلَوْ أَنْ تَكَلَّمَ أَخَاكَ
وَأَنْتَ مُنَبِّسَطٌ إِلَيْهِ بِوَجْهِكَ). (روائع البيان في تفسير آيات الأحكام،
ج 2 ص 454)
Mayoritas ulama’ mengatakan bahwa boleh berdiri untuk (menghormati)
orang Islam yang mulia dan baik, dengan tujuan untuk menghormatinya.
Menghormati seseorang karena agama dan kebaikannya, termasuk perbuatan yang
sangat dianjurkan oleh agama dan karena perbuatan itu merupakan jalan untuk
menambah rasa cinta dan kasih sayang. Nabi bersabda janganlah kamu meremehkan
perbuatan baik (yang dilakukan seseorang), sekalipun (dalam bentuk) kamu
berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang berseri-seri. (Rawaai’ al-Bayan
Fii Tafsiri Ayat al-Ahkam, juz 2, hal.404)
0 Response to "Berdiri untuk Menghormati Seseorang"
Posting Komentar