Hukum Membaca Manaqib Syeh Abdul Qodir atau Manaqib yang Lainnya

    Di kalangan masyarakat Islam Indonesia seringkali kita temukan adanya kegiatan pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilany. Bagaimanakah hukum tradisi tersebut?
      Manaqib adalah sejarah atau biografi seorang ulama’ yang mempunyai nilai-nilai yang patut untuk dijadikan suri tauladan seperti halnya Syekh Abdul Qadir al-Jilany. Adapun pembacaan manaqib beliau tidak lain adalah untuk mencari dan mendapatkan berkah, terkabulnya do’a dan turunnya rahmat di depan para wali baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati. Sebagaimana diterangkan dalam kitab Jala’ al-Dzulam ‘ala ‘Aqidah al-‘Awam.
اِعْلَمْ يَنْبَغِىْ لِكُلِّ مُسْلِمٍ طَالِبُ اْلفَضْلِ وَالْخَيْرَاتِ أَنْ يَلْتَمِسَ الْبَرَكاَتِ وَالنَّفَحاَتِ وَاسْتِجاَبَةِ الدُّعاَءِ وَنُزُوْلِ الرَّحْمَاتِ فِى حَضْرَاتِ الْلاَوْلِياَءِ فِى مَجَالِسِهِمْ وَجَمْعِهِمْ أَحْياَءً وَأَمْوَاتاً وَعِنْدَ قُبُوْرِهِمْ وَحاَلَ ذِكْرِهِمْ وَكَثْرَةِ الْجُمُوْعِ زِياَرَاتِهِمْ وَعِنْدَ مُذَاكِرَاتِ فَضْلِهِمْ وَنَشْرِ مَنَاقِبِهِمْ (جلاء الظلام على عقيدة العوام)
Ketahuilah! Seyogyanya bagi setiap muslim yang mencari keutamaan dan kebaikan agar ia mencari berkah dan anugerah, terkabulnya do’a dan turunnya rahmat di depan para wali, di majelis-majelis perkumpulan mereka, baik masih hidup maupun sudah mati, di kuburan mereka, ketika mengingat mereka, dan ketika banyak orang berkumpul dalam berziarah kepada mereka, serta ketika mengingat keutamaan mereka, dan pembacaan riwayat hidup mereka. (Jala’ al-Dzulam ‘ala ‘Aqidah al-‘Awam)


     Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa pembacaan manaqib orang yang shalih adalah diperbolehkan bahkan dianjurkan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hukum Membaca Manaqib Syeh Abdul Qodir atau Manaqib yang Lainnya"

Posting Komentar