Setiap merayakan hari kemerdekaan negara Indonesia, masyarakat diharuskan untuk memperingatinya, yang salah satunya dengan cara mengadakan upacara bendera. Dalam upacara tersebut tentunya tidak terlepas dari penghormatan pada bendera. Dari permasalahan tersebut, bolehkah kita sebagai warga negara, melakukan penghormatan pada bendera?
a. Tidak boleh, apabila penghormatan tersebut dilakukan
dengan cara bersujud
وَالْقِسْمُ الثَّانِى الأَفْعَالُ
كَسُجُوْدٍ لِصَنَمٍ أَوْ شَمْسٍ أَوْ مَخْلُوْقٍ آخَرَ (إسعاد الرفيق، ج 1، ص 55)
Pembagian yang kedua adalah kufur dari jenis
perbuatan seperti sujud pada berhala atau matahari atau makhluk yang lain.
(Is’ad ar-Rafiq, juz 1, hal. 55)
b. Boleh, apabila dalam memberikan penghormatan
tersebut tidak sampai mengagungkan seperti mengagungkan Tuhan.
فَإِنْ قَصَدَ تَعْظِيمَ مَخْلُوقٍ
بِالرُّكُوعِ كَمَا يُعَظِّمُ اللهَ بِهِ فَلاَ فَرْقَ بَيْنَهُمَا فِى الْكُفْرِ
حِينَئِذٍ اهـ شَرْحُ م ر وَقَوْلُهُ، فَإِنْ قَصَدَ تَعْظِيمَ مَخْلُوقٍ إلخ أَيْ
فَلَوْ لَمْ يَقْصِدْ ذَلِكَ لَمْ يَكُنْ كُفْرًا بَلْ لاَ يَكُونُ حَرَامًا
أَيْضًا (حاشية الجمل، ج 5، ص 124)
Apabila sengaja mengagungkan makhluk dengan
rukuk seperti mengagungkan Allah tidak ada perbedaan keduanya tentang hukum
kufurnya. (Jika sengaja mengagungkan makhluk hingga perkataan), maksudnya jika
tidak bertujuan demikian maka tidak dihukumi kufur dan juga tidak haram.
(Hasyiah al-Jamal, juz 5, hal. 124)
0 Response to "Hukum Penghormatan Pada Bendera"
Posting Komentar