Talqin mayit adalah mengajari dan menuntun aqidah kepada mayit,
dengan harapan si mayit mampu menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir.
(قَوْلُهُ يَقُوْلُ ياَ
عَبْدَ اللهِ إِلَخْ) رَوَاهُ الطَّبْرَانِيُّ بِلَفَظٍ إِذَا ماَتَ أَحَدٌ مِنْ
إِخْوَانِكُمْ فَسَوَيْتُمُ التُّرَابَ عَلَى قَبْرِهِ فَلْيَقُمْ أَحَدُكُمْ
عَلَى رَأْسِ قَبْرِهِ ثُمَّ لْيَقُلْ ياَ فُلاَنُ ابْنُ فُلاَنَةٍ فَإِنَّهُ
يَسْمَعُهُ ثُمَّ يَقُوْلُ ياَ فُلاَنُ ابْنُ فُلاَنَةٍ فَإِنَّهُ يَسْتَوِيْ
قاَعِدًا ثُمَّ يَقُوْلُ ياَ فُلاَنُ ابْنُ فُلاَنَةٍ فَإِنَّهُ يَقُوْلُ
أَرْشَدْناَ يَرْحَمُكَ اللهُ وَلَكِنْ لاَ تَشْعَرُوْنَ فَلْيَقُلْ اُذْكُرْ مَا
خَرَجْتَ عَلَيْهِ مِنَ الدُّنْياَ شَهَادَةُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَأَنَّكَ رَضِيْتَ باِللهِ رَباَّ
وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْناَ وَبِمُحَمَّدٍ نَبِياًّ وَبِالْقُرْآنِ إِماَماً (رواه
الطبرانى، إعانة الطالبين، ج 2 ص 14)
Rasulullah bersabda; apabila salah seorang dari saudara kamu
meninggal dunia, maka ratakanlah tanah kuburannya, berdirilah di atas kepala
kuburan mayit, lalu berkatalah wahai fulan bin fulan; sesungguhnya mayit
tersebut mendengar ucapan itu, lalu orang yang menalqin berkata: bahwa fulan
bin fulan! bahwa mayit tersebut mendengar ucapan itu, lalu mayit tersebut
duduk, dan orang yang menalqin berkata lagi, wahai fulan bin fulan,
sesungguhnya mayit itu berkata, tunjukkan aku maka engkau akan diberi rahmat
oleh Allah Swt., sesungguhnya kalian (manusia) tidak mengetahuinya, lalu orang
yang menalqin berkata, aku ingatkan padamu (mayit) sesuatu (yang harus) engkau
bawa keluar dari dunia, yaitu penyaksian bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan
selain Allah Swt. dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-NYA,
dan sesungguhnya kamu ridho bahwa Allah Swt. adalah tuhanmu, islam menjadi
agamamu, Muhammad menjadi Nabimu dan al-Qur’an menjadi imammu. (HR. Imam at
Tabrani) (I’anat al-Thalibin, juz II, hal. 14)
Menurut Imam al-Adzra’i:
a. Disunnahkan
mentalqin mayit yang
sudah baligh sesuai dengan firman Allah yang artinya dan berdzikirlah
sesungguhnya dzikir itu memberikan manfaat kepada orang-orang yang beriman.
b. Tidak
disunnahkan mentalqin anak yang
belum baligh karena dia tidak mendapat fitnah di dalam kuburnya, begitu juga
orang gila. Hal ini diterangkan dalam kitab I’anah
al-Thalibin, juz 2, halaman 140.
(قَوْلُهُ وَتَلْقِيْنُ
بَالِغٍ) مَعْطُوْفٌ عَلَى أَنْ يُلَقِّنَ أَيْضًا أَيْ وَيُنْدَبُ تَلْقِيْنُ
بَالِغٍ إلخ وَذَلِكَ لِقَوْلِهِ تَعَالَى {وَذْكُرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ
الْمُؤْمِنِيْنَ} وَأَحْوَجُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ إِلَى التَّذْكِيْرِ فِيْ
هَذِهِ الْحَالَةِ وَخَرَجَ بِالْبَالِغِ
الطِّفْلِ فَلاَ يُسَنُّ تَلْقِيْنُهُ لِأَنَّهُ لاَ يُفْتَنُ فِيْ قَبْرِهِ
وَمِثْلُهُ اَلْمَجْنُوْنُ إِنْ لَمْ يَسْبِقْ لَهُ تَكْلِيْفٌ وَإِلاَّ لُقِنَ
وَعِبَارَةُ النِّهَايَةِ وَلاَ يُلَقَّنُ طِفْلٌ وَلَوْ مُرَاهِقًا وَمَجْنُوْنٌ
لَمْ يَتَقَدَّمَهُ تَكْلِيْفٌ كَمَا قَيَّدَ تْهُ اْلأَذْرَعِيَّ لِعَدَمِ
اِفْتِتَانِهِمَا اهـ (إعانة الطالبين، ج 2 ص 140)
Dengan demikian talqin mayit adalah hal yang diperintahkan oleh
Rasulullah Saw.
0 Response to "Talqin Mayit"
Posting Komentar