BATASAN LUBANG PADA PAKAIAN KETIKA
SHALAT.
Kang haris adalah seorang perokok berat. Setiap
hari ia biasanya mengkonsumsi 7-10 batang rokok, Sehingga menyebabkan sarungnya
berlubang karena terkena puntung rokok.
Bagaimanakah batasan lubang pada pakaian yang
boleh digunakan untuk shalat?
Lubang pakaian yang tidak membatalkan shalat
antara lain:
1. Lubang
tersebut terletak pada selain aurat orang shalat.
2. Ketika
lubang terletak di area aurat maka syaratnya warna kulit orang yang shalat
tidak bisa dilihat oleh orang yang diajak bicara.
3. Menurut
pendapat ulama Hambali lubang yang kecil hukumnya dimakfu (dimaafkan). Ukuran kecil dikembalikan kepada kelaziman masyarakat (Urf).
وَالثَّالِثُ:
سَتْرُ الْعَوْرَةِ ، بِجِرْمٍ طَاهِرٍ يَمْنَعُ رُؤْيَةَ لَوْنِ الْبَشَرَةِ ،
بِأَنْ لَا يُعْرَفَ بَيَاضُهَا مِنْ نَحْوِ سَوَادِهَا فِي مَجْلِسِ التَّخَاطُبِ
لِقَادِرٍ عَلَيْهِ ، وَلَوْ بِإِعَارَةٍ أَوْ إِجَارَةٍ ، وَإِنْ صَلَّى فِي
خَلْوَةٍ وَلَوْ فِي ظُلْمَةٍ ، وَالْوَاجِبُ سَتْرُهَا مِنْ أَعْلَى وَجَوَانِبِ.
(كاشفة السجا: ص 197)
“Syarat sah shalat yang ketiga adalah
menutup aurat dengan benda yang suci sehingga warna kulit tidak bisa
dilihat. sekiranya putihnya kulit tidak
dapat diketahui dari hitamnya kulit dalam konteks percakapan bagi orang yang
mampu menutup aurot, meskipun dengan cara meminjam atau menyewa. Meskipun
seseorang shalat dalam keadaan sepi dan gelap. Area yang wajib ditutupi adalah
dari arah atas dan samping” (Kasyifah al-Saja: 197).
وَإِنْ اِنْكَشَفَ مِنَ الْعَوْرَةِ
يَسِيْرٌ، لَمْ تَبْطُلْ صَلَاتُهُ، لِمَا رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ عَنْ عَمْرٌو
اِبْنُ سَلْمَةٌ الَّذِيْ كَانَتْ تَنْكَشِفُ عَنْهُ بُرْدَتُهُ لِقَصْرِهَا إِذَا
سَجَدَ. وَإِنْ انْكَشَفَ مِنَ الْعَوْرَةِ شَيْءٌ كَثِيْرٌ، تَبْطُلُ صَلَاتُهُ.
وَالْمَرْجِعُ فِيْ التَّفَرُّقَةِ بَيْنَ الْيَسِيْرِ وَالْكَثِيرِ إلَى
الْعُرْفِ وَالعَادَةِ. (والفقه الإسلامي وأدلته للزحيلي: ج 1 ،ص 592)
“Jika aurat seseorang sedikit terbuka, maka
shalatnya tidak batal sebagaimana riwayat Abu Dawud dari Amr bin Salamah yang
terbuka selendangnya karena terlalu pendek saat sujud. Tetapi jika auratnya
banyak telihat, maka shalatnya batal. Ketentuan kecil dan besar dikembalikan
kepada adat dan kelaziman di masyarakat” (al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, 1:592).
0 Response to "BATASAN LUBANG PADA PAKAIAN KETIKA SHALAT"
Posting Komentar