CARA MENGQADHA’ KEWAJIBAN BAGI ORANG YANG BERTAUBAT

 

CARA MENGQADHA’ KEWAJIBAN BAGI ORANG YANG BERTAUBAT

Ada seorang preman yang semasa hidupnya dia habiskan untuk melakukan kemaksiatan dan jarang sekali melakukan ibadah wajib. Pada suatu hari ia diberi cobaan yang sangat berat oleh Allah. Sehingga ia merasa yang telah ia lakukan adalah kesalahan yang sangat besar. Sehingga ia menyesal dan ingin taubat nasuha.

Apakah ia tetap wajib mengqadha' ibadah fardhu yang ia tinggalkan?

Semua ulama sepakat bahwa orang yang bertaubat wajib mengqadla’ kewajiban yang ia tinggalkan. Yang menjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama adalah tentang teknis pelaksanaannya.

A.     Wajib Qadla’ Secara Bertahap

Tetap wajib mengqadla’ ibadah fardlu yang ia tinggalkan akan tetapi tidak wajib mengqadla’ shalat seketika itu, boleh diangsur semampunya tanpa menyulitkan dan tidak boleh meremehkan karena hukum agama tetap berlaku.

وَ مِنْ كَلَامِ الْحَبِيْبِ الْقُطْبِ عَبْدِ اللَّهِ الْحَدَّادِ: وَيَلْزَمُ التَّائِبَ أَنْ يَقْضِيَ مَا فَرَّطَ فِيْهِ مِنَ الْوَاجِبَاتِ كَالصَّلَاةِ وَالصَّوْمِ وَالزَّكَاةِ لَا بُدَّ لَهُ مِنْهُ، وَيَكُوْنُ عَلَى التَّرَاخِي وَالْاِسْتِطَاعَةِ مِنْ غَيْرِ تَضْيِيْقٍ وَلَا تَسَاهُلٍ فَإِنَّ الدِّيْنَ مَتِيْنٌ، وَقَدْ قَالَ ﷺ: «بُعِثْتُ بِالْحَنِيْفِيَّةِ السَّمْحَةِ. وَقَالَ: يَسِّرُوْا وَلَا تُعَسِّرُوْا» اهـ )بغية المسترشدين : ص 38(

Dari ucapan Habib Qutbi Abdullah al-Hadad : wajib bagi orang yang bertaubat mengqadla’i kewajibannya yang ia lalaikan seperti shalat fardlu, puasa wajib, dan zakat wajib, dengan menqadla’nya secara berangsur dan sesuai kemampuan tanpa menyulitkan dan tidak meremehkan karena hukum agama tetap berlaku. Rasulullah SAW telah bersabda: aku diutus dengan membawa agama yang lurus dan toleran. Beliau juga bersabda:  permudahlah dan jangan kamu persulit. (Bughyah al-Mustarsyidin, 38)

B.     Wajib Qadla’ Seketika

Tetap wajib mengqadla’ ibadah fardlu yang ia tinggalkan dan wajib dilakukan seketika itu.

قَالَ شَيْخَنَا أَحْمَدْ بنْ حَجَرُ رحمه الله تعالى: وَالَّذِي يَظْهَرُ أَنَّهُ يَلْزَمُهُ صَرْفُ جَمِيعِ زَمَنِهِ وَلِلقَضَاءِ مَا عَدَا مَا يَحْتَاجُ لِصَرْفِهِ فِيْمَا لَا بُدَّ مِنْهُ وَأَنَّهُ يُحْرَمُ عَلَيْهِ التَطَوُّعِ. انتهى. (فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين، ص37)

Syeikh Ahmad bin hajar berkata: pendapat yang lugas bahwa ia wajib mencurahkan seluruh waktunya, untuk mengqadla’ semua kewajiban yang di tinggalkan, dam haram melakukan ibadah sunnah. (Fath al-Mu’in, 37)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CARA MENGQADHA’ KEWAJIBAN BAGI ORANG YANG BERTAUBAT "

Posting Komentar