CARA BERWUDLU’ ORANG YANG
MEMAKAI HANDSAPLAST DI AREA WUDLU’
Ada luka ringan di area tubuh yang ditutupi oleh
plester luka (handsaplast). Namun area luka yang tertutup plester luka
tersebut berada pada area wudlu’. Bagaimanakah
cara berwudlu’ dengan memakai plester luka (handsaplast)?
A.
A. Wajib dilepas
Handsaplast wajib
dicopot karena luka ringan tidak memberikan dampak bahaya jika dilepas.
B.
B. Tidak wajib
Menurut Imam Malik, Abu Hanifah, Ahmad, dan Dawud
tidak wajib dilepas meskipun hanya luka ringan.
فَإِذَا وَضَعَ الْجَبِيْرَةَ، ثُمَّ أَرَادَ
الْغُسْلَ أَوِ الْوُضُوْءَ، فَإِنْ كَانَ لَا يَخَافُ مِنْ نَزْعِهَا ضَرَرًا.. نَزَعَهَا
وَغَسَلَ مَا يَقْدِرُ عَلَيْهِ مِنْ ذٰلِكَ، وَتَيَمَّمُ عَمَّا لَا يَقْدِرُ عَلَيْهِ.
وَإِنْ خَافَ مِنْ نَزْعِهَا تَلْفَ النَّفْسِ، أَوْ تَلْفَ عُضْوٍ، أَوْ إِبْطَاءِ
الْبَرْءِ أَوِ الزِّيَادَةِ فِي الْأٰلِمِ إِذَا قُلْنَا: إِنَّهُ كَخَوْفِ التَّلْفِ..
لَمْ يَلْزَمْهُ حَلُّهَا، وَلَزِمَهُ غَسْلُ مَا جَاوَزَ مَوْضِعَ الشَّدِّ، وَالْمَسْحُ
عَلَى الْجَبِيْرَةِ (البيان في مذهب الإمام الشافعي: ج 1، ص 331)
Ketika seseorang memakai perban kemudian dia ingin
mandi atau wudhu’ jika sekiranya perban itu dicopot tidak khawatir menimbulkan
bahaya maka dia harus melepaskannya kemudian membasuh tempat-tempat yang dapat
dibasuh dan bertayammum pada tempat yang tidak dapat dibasuh. Jika dia khawatir
hilangnya nyawa ketika melepaskan perban, anggota tubuh lumpuh atau proses
kesembuhan menjadi lama atau anggota tubuh bertambah sakit maka aku katakan
hukumnya tidak wajib mencopot perban tersebut namun masih wajib membasuh
anggota yang sehat dan mengusap perbannya (al-bayan fi Madzhab al-Imam
al-Syafi’i, 1:331)
إِذَا احْتَاجَ إِلٰى وَضْعِ الْجَبِيْرَةِ
وَضَعَهَا فَإِنْ كَانَ لَا يَخَافُ ضَرَرًا مِنْ نَزْعِهَا وَجَبَ نَزْعُهَا وَغَسَلَ
مَا تَحْتَهَا إنْ لَمْ يَخَفْ ضَرَرًا مِنْ غَسْلِهِ قَالَ الْعَبْدَرِيُّ وَقَالَ
مَالِكٌ وَأَبُو حَنِيفَةَ وَأَحْمَدُ وَدَاوُدُ لَا يَلْزَمُهُ نَزْعُهَا وَإِنْ لَمْ
يَخَفْ ضَرَرًا قَالَ أَصْحَابُنَا وَإِنْ خَافَ الضَّرَرَ مِنْ نَزْعِهَا لَمْ يَجِبْ
نَزْعُهَا وَالْخَوْفُ الْمُعْتَبَرُ مَا سَبَقَ فِي الْمَرَضِ الْمُجَوَّزِ لِلتَّيَمُّمِ
عَلَى التَّفْصِيلِ السَّابِقِ اتِّفَاقًا وَاخْتِلَافًا هَكَذَا قَالَهُ الْأَصْحَابُ
(المجموع شرح المهذب: ج 2، ص 325)
Ketika seseorang butuh memakai perban maka dia
harus memakainya, jika sekiranya perban itu dicopot tidak khawatir menimbulkan
bahaya maka dia harus melepaskannya dan membasuh anggota yang ada di bawah
perban jika tidak khawatir timbul bahaya. Al-Abdari berkata: Imam Malik, Abu
Hanifah, Ahmad, dan Dawud berpendapat tidak wajib melepaskannya meskipun tidak
khawatir akan timbul bahaya. Ashabku berkata: jika khawatir timbul bahaya
ketika dicopot maka perban itu tidak wajib dicopot. Batasan khawatir timbul
bahaya itu telah dijelaskan dalam masalah orang sakit yang diperbolehkan
bertayamum dengan pendapat yang ditafsil ada yang semua ulama sepakat dan ada
yang tidak begitulah pendapat ashab syafi’i (al-Majmu’ Syarah al-Muhadzab,
2:325)
0 Response to "CARA BERWUDLU’ ORANG YANG MEMAKAI HANDSAPLAST DI AREA WUDLU’"
Posting Komentar