HUKUM MEMBAYAR ZAKAT MAL SEBELUM WAKTUNYA

 

HUKUM MEMBAYAR ZAKAT MAL SEBELUM WAKTUNYA

Zaim adalah seorang petani yang sangat sukses, dalam hitungan satu tahun sudah mendapatkan penghasilan di atas nishab (setara harga 85gram emas). Pada saat bulan Ramadhan dia berkewajiban mengeluarkan zakat fitrah, mengingat penghasilannya sudah mencapai nishab, meski belum haul (hitungan genap satu tahun) Zaim membayar zakat malnya bersamaan dengan zakat fitrah.

Bagaimana hukum Zaim membayar zakat mal yang belum satu haul (1 tahun)?

Boleh, Zakat seperti keterangan di atas dengan memenuhi syarat harus sampai nishab, kecuali zakat Tijarah.

(وَيَجُوْزُ) التَّعْجِيلُ لِلْمَالِكِ دُونَ نَحْوِ الْوَلِيِّ (قَبْلَ) تَمَامِ (الْحَوْلِ) وَبَعْدَ انْعِقَادِهِ بِأَنْ يَمْلِكَ النِّصَابَ فِي غَيْرِ التِّجَارَةِ وَتُوْجَدُ نِيَّتُهَا مُقَارِنَةً لِأَوَّلِ تَصَرُّفٍ وَذَلِكَ لِمَا صَحَّ {أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَخَّصَ لِلْعَبَّاسِ فِيهِ قَبْلَ الْحَوْلِ} وَلِوُجُوبِهَا بِسَبَبَيْنِ الْحَوْلِ وَالنِّصَابِ فَجَازَ تَقْدِيمُهَا عَلَى أَحَدِهِمَا كَتَقْدِيمِ كَفَّارَةِ الْيَمِينِ عَلَى الْحَنَثِ (تحفة المحتاج: ج ١، ص ٤٩٦)

“boleh menyegerakan zakat bagi pemilik harta tidak boleh bagi walinya sebelum sempurna setahun dan sesudah setahun dengan catatan sudah mencapai satu nishab selain zakat perdagangan dan niatnya dapat ditemukan bersamaan dengan awal pentasharufan. Hal tersebut karena nabi Saw pernah meringankan Abbas dalam menyegerakan zakat sebelum mencapai setahun. Karena kewajiban zakat disebabkan oleh dua perkara yaitu mencapai setahun dan satu nishab. Maka boleh mendahulukan zakat atas dasar salah satu kedua sebab seperti mendahulukan kafarat sumpat sebab melanggarnya” (Tuhfah al-Muhtaj, 1:496)

كُلُّ مَالٍ وَجَبَتْ فِيهِ الزَّكَاةُ الْحَوْلُ وَالنِّصَابُ لَمْ يَجُزْ تَقْدِيمُ زَكَاتِهِ قَبْلَ أَنْ يَمْلِكَ النِّصَابَ لِأَنَّهُ لَمْ يُوجَدْ سَبَبُ وُجُوبِهَا فَلَمْ يَجُزْ تَقْدِيْمُهَا كَأَدَاءِ الثَّمَنِ قَبْلَ الْبَيْعِ وَالدِّيَةِ قَبْلَ الْقَتْلِ وَإِنْ مَلَكَ النِّصَابَ جَازَ تَقْدِيمُ زَكَاتِهِ قَبْلَ الْحَوْلِ لِمَا رَوَى عَلِيٌّ كَرَّمَ اللَّهُ وَجْهَهُ أَنَّ الْعَبَّاسَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَأَلَ رَسُوْلَ الله صلى الله عليه وسلم لِيَجْعَلَ زَكَاةَ مَالِهِ قَبْلَ مَحَلِّهَا فَرَخَّصَ لَهُ فِي ذَلِكَ وَلِأَنَّهُ حَقُّ مَالٍ أُجِّلَ لِلرِّفْقِ فَجَازَ تَعْجِيلُهُ قَبْلَ مَحَلِّهِ (مهذب فقه الإمام الشافعي  ١: ٣٠٥)

  “setiap harta yang wajib dizakati ketika  mencapai setahun dan satu nishab maka tidak boleh mendahulukan zakatnya sebelum mencapai satu nishab karena tidak ada sebab yang mewajibkannya. Maka tidak boleh mendahulukan zakat seperti memberikan harga sebelum menjual dan membayar diyat sebelum pembunuhan. Jika seseorang memiliki satu nishab maka boleh mendahulukan zakatnya sebelum mencapai satu tahun karena hadits yang diriwayatkan ‘Ali Krw. Bahwa sahabat Abbas bertanya kepada rasulullah karena hendak menyegerakan zakat hartanya sebelum mencapai setahun kemudian rasulullah meringankannya dalam perkara tersebut, karena hal tersebut adalah hak sebuah harta yang disegerakan untuk belas kasihan, maka boleh menyegerakannya sebelum mencapai tempatnya (setahun)” (al-Muhadzab Fiqhi al-Imam al-Syafi’I, 1:305).

Posting Komentar untuk "HUKUM MEMBAYAR ZAKAT MAL SEBELUM WAKTUNYA"