MEMBAYAR ZAKAT ANAK TANPA
SEIZIN ANAK TERSEBUT
Termasuk kewajiban orang tua adalah membayarkan
zakat fitrah anaknya. Jika seseorang memiliki anak yang berada di pesantren.
Biasanya orang tua menzakati anaknya yang berada di pesantren tanpa seizin
anaknya.
Bolehkah orang tua
menzakati anak tanpa seizin anak tersebut karena berada di pesantren?
Hukum nya boleh menzakati anak di pesantren tanpa
seizinnya meskipun ia termasuk anak yang mampu bekerja. Karena anak yang telah mampu bekerja tetapi dia sibuk
mencari ilmu agama maka ia tetap wajib untuk dinafkahi dan tidak diperkenankan
untuk menuntutnya bekerja.
والأصل أَنْ يُخْرِجَ مِنْ مَالِهِ زَكَاةَ مُوَلِّيهِ
الْغَنِيِّ " لِأَنَّهُ يَسْتَقِلُّ بِتَمْلِيكِهِ بِخِلَافِ غَيْرِ
مُوَلِّيهِ كَوَلَدٍ رَشِيدٍ وَأَجْنَبِيٍّ لَا يَجُوزُ إخْرَاجُهَا عَنْهُ إلَّا
بِإِذْنِهِ (الإقناع في حل ألفاظ أبي شجاع: ج 1، ص 229)
“Orang tua diperbolehkan mengeluarkan zakat dari hartanya sendiri untuk
anak kecilnya yang kaya. Karena anak tersebut belum bisa memberikan harta
secara mandiri. Berbeda dengan anak yang tidak didiwalikan seperti anak pintar (dewasa) dan orang lain. Tidak boleh bagi orang tua mengeluarkan zakat
atas nama mereka kecuali setelah mendapat izin”(al-Iqna’ fi Alfadzi Abi Syuja’,
1:229)
قَوْلُهُ: (كَوَلَدٍ
رَشِيدٍ) أَيْ إذَا لَمْ تَلْزَمْ نَفَقَتُهُ (حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيبة: ج
2، ص 357)
“maksud dari seperti anak yang pintar
(dewasa) adalah ketika tidak wajib menafkainya” (Hasyiyah
al-Bujairami ‘ala al-Khatib, 2:357)
وَقَدِ اسْتُفِيْدَ مِمَّا تَقَدَّمَ اَنَّ الْوَلَدَ
الْقَادِرَ عَلَى الْكَسْبِ اللَّائِقِ
بِهِ لَا تَجِبُ نَفَقَتُهُ بَلْ يُكَلِّفُ الْكَسْبَ بَلْ قَدْ يُقَالُ اَنَّهُ دَاخِلٌ
فِي الْغِنَي الْمَذْكُوْرِ. وَيُسْتَثْنَى مَا لَوْ كَانَ مُشْتَغِلًا بِعِلْمٍ شَرْعِيٍّ
وَيُرْجَى مِنْهُ النِّجَابَةُ وَالْكَسْبُ يَمْنَعُهُ فَتَجِبُ حِيْنَئِذٍ وَلَا
يُكَلِّفُ الْكَسْبَ (حاشية الباجوري: ج 2، ص 187)
Posting Komentar untuk "MEMBAYAR ZAKAT ANAK TANPA SEIZIN ANAK TERSEBUT"