HUKUM MENGURANGI BILANGAN TASBIH DALAM SHALAT TASBIH
Shalat tasbih adalah termasuk shalat
sunnah mutlak yang mana bisa dilakukan kapan pun kecuali pada waktu-waktu yang
dilarang untuk melaksanakan shalat seperti setelah shalat ashar. Ciri khas dari
shalat ini adalah membaca tasbih disetiap gerakan shalatnya ada yang 10X dan
ada yang 15X. Jika seseorang shalat tasbih tetapi bilangan tasbihnya tidak
sesuai dengan ketentuan, bagaimanakah hukum shalat tersebut?
Apabila seseorang meninggalkan sebagian bacaan
tasbih maka hukum shalatnya sah dan masih mendapat pahala shalat tasbih.
Apabila dia meninggalkan semua tasbih
maka shalat tersebut dianggap shalat sunnah mutlak.
وَبَقِيَ مَا لَوْ تَرَكَ التَّسْبِيحَ
كُلَّهُ أَوْ بَعْضَهُ وَلَمْ يَتَدَارَكْهُ هَلْ تَبْطُلُ بِهِ صَلَاتُهُ أَوْ لَا،
وَإِذَا لَمْ تَبْطُلْ فَهَلْ يُثَابُ عَلَيْهَا ثَوَابَ صَلَاةِ التَّسْبِيحِ أَوْ
النَّفْلِ الْمُطْلَقِ؟ فِيهِ نَظَرٌ. وَالْأَقْرَبُ أَنَّهُ إنْ تَرَكَ بَعْضَ التَّسْبِيحِ
حَصَلَ لَهُ أَصْلُ سُنَّتِهَا وَإِنْ تَرَكَ الْكُلَّ وَقَعَتْ لَهُ نَفْلًا مُطْلَقًا
(نهاية
المحتاج إلى شرح المنهاج، ج 2، ص 123)
Jika seseorang meninggalkan semua tasbih atau
hanya sebagian dan sia tidak menggantinya apakah hal tersebut membatalkan
shalatnya atau tidak? Ketika tidak membatalkan shalat apakah shalat tersebut
masih diberi pahala shalat tasbih atau shalat sunnah mutlak? Dalam hal ini
masih ada kemungkinan perbedaan pendapat. Pendapat yang paling mendekati adalah
jika seseorang meninggalkan sebagian tasbih maka dia memperoleh kesunnahan shalat
tasbih tersebut. Jika dia meninggalkan semua tasbih maka shalat tersebut dianggap
shalat sunnah mutlak( Nihayah al-Muhtaj ila Syar al-Minhaj, 2:123).
Posting Komentar untuk "HUKUM MENGURANGI BILANGAN TASBIH DALAM SHALAT TASBIH"