HUKUM SHALAT BERJAMAAH VIA AUDIO VISUAL

 

HUKUM SHALAT BERJAMAAH VIA AUDIO VISUAL

Fenomena Pondok Pesantren saat ini yang memiliki beribu-ribu santri tidak memungkinkan untuk berjamaah dalam satu tempat dan diimami oleh romo Kyai. Akan tetapi bagaimanapun juga setiap santri pasti memiliki rasa untuk selalu dekat dengan Kyainya. Akhirnya muncullah satu inisiatif untuk memenuhi hal tersebut yaitu berjamaah dengan menggunakan saluran TV yang berada dimasing-masing asrama yang disambungkan dengan pelaksanaan solat berjamaah yang dipimpin oleh romo Kyai.

Berdasarkan deskripsi di atas bagaimana hukum shalat berjamaah melalui audio visual?

Tidak sah

Tidak sah shalat berjamaah via Audio Visual yang tidak dalam satu masjid dengan imam. Jika jarak antara imam dengan makmum atau makmum dengan makmum lainnya melebihi 300 hasta (±150 m), adanya penghalang lewatnya makmum pada imam atau penglihatan makmum pada imam dan tidak adanya seseorang yang berdiri yang menjadi penyambung (robith).

 (وَلَوْ كَانَ أَحَدُهُمَا فِيْهِ) أَيِ الْمَسْجِدِ (وَاْلآخَرُ خَارِجَهُ شُرِطَ) مَعَ قُرْبِ الْمَسَافَةِ بِأَنْ لاَ يَزِيْدَ مَا بَيْنَهُمَا عَلَى ثَلَاثِمِائَةِ ذِرَاعٍ تَقْرِيْباً (عَدَمُ حَائِلٍ) بَيْنَهُمَا يَمْنَعُ مُرُوْرًا أَوْ رُؤْيَةً (أَوْ وُقُوْفُ وَاحِدٍ) مِنَ الْمَأْمُوْمِيْنَ (حِذَاءَ مَنْفَذٍ) فِي الْحَائِلِ إِنْ كاَنَ كَمَا إِذَا كَاناَ بِبِناَءَيْنِ كَصُحْنٍ وَصِفَةٍ مِنْ دَارٍ أَوْ كَانَ أَحَدُهُمَا بِبِنَاءٍ وَاْلآخَرُ بِفَضَاءٍ فَيُشْتَرَطُ أَيْضًا هُناَ مَا مَرَّ اهـ (فتح المعين هامش اعانة الطالبين 2: 28)

”jika salah satu dari imam dan makmum berada di masjid dan yang lain di luar masjid, maka disyaratkan jarak antara imam dan makmum tidak lebih dari 300 hasta dan tidak ada penghalang di antara keduanya yang dapat mencegah lewat atau melihat imam, atau berdirinya satu makmum (sebagai rabith/penyambung) dari para makmum tepat berada di jalan tembus menuju imam di sisi penghalang tersebut jika ada. Seperti jika keduanya berada di dua bangunan semisal berada di tengah rumah dan halamannya atau salah satunya berada di satu bangunan dan yang lain di tanah lapang, maka disyaratkan juga syarat-syarat di atas” (Fath al-Mu’in Hamisyi Ianah al-Thalibin, 2:28)

Posting Komentar untuk "HUKUM SHALAT BERJAMAAH VIA AUDIO VISUAL"