QADHA’ SHALAT SUBUH DAN SENGAJA TIDAK QUNUT MASIH DISUNNAHKAN SUJUD SAHWI

 

QADHA’ SHALAT SUBUH DAN SENGAJA TIDAK QUNUT MASIH DISUNNAHKAN SUJUD SAHWI

Pada suatu hari terdapat mahasiswa yang belajar hingga larut malam, sehingga waktu subuh dia masih tertidur pulas dan bangun kesiangan. Setelah bangun, mahasiswa tersebut berniat mengqadha’ shalat subuh serta sengaja tidak mengerjakan qunut agar tidak diketahui oleh temannya bahwa ia belum shalat subuh. Apakah qadha’ shalat subuh dengan sengaja tidak qunut masih disunnahkan untuk melaksanakan sujud sahwi ?

A.     Tetap Disunnahkan Untuk Sujud Sahwi

Melakukan sujud sahwi tetap disunnahkan meskipun meninggalkan sunnah ab’ad dengan sengaja menurut qoul ashoh.

فَالْأَبْعَاضُ: تَقَدَّمَ بَيَانُهَا فِي أَوَّلِ صِفَةِ الصَّلَاةِ، وَهِيَ مَجْبُورَةٌ بِالسُّجُودِ إِنْ تَرَكَ وَاحِدَةً مِنْهَا سَهْوًا قَطْعًا. وَكَذَلِكَ إِنْ تَرَكَهُ عَمْدًا عَلَى الْأَصَح (روضة الطالبين وعمدة المفتين: ج 1، ص 298)

“sunnah-sunnah ab’ad sudah dijelaskan pada awal pembahasan tentang sifat as-Shalat, yakni bisa ditambal dengan melaksanakan sujud sahwi ketika meninggalkan salah satu dari sunnah ab’ad dalam kondisi lupa begitu juga meninggalkan sunnah ab’ad dengan sengaja menurut qoul ashah” (Roudhoh at-Thalibin wa Umdat al-Muftin, 1: 298).

B.     Tidak Disunnahkan

Tidak mendapat sunnah apabila dengan sengaja meninggalkan salah satu sunnah ab’ad karena sujud sahwi disyari’atkan bagi orang yang lupa.

وَكُلُّ وَاحِدٍ مِنْ هَذِهِ ‌الْأَبْعَاضِ مَجْبُوْرٌ بِسُجُوْدِ السَّهْوِ إذَا تَرَكَهُ سَهْوًا لِحَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بن بُحَيْنَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا السَّابِقِ فِي أَوَّلِ الْبَابِ وَإِنْ تَرَكَهُ عَمْدًا فَوَجْهَانِ مَشْهُوْرَانِ أَحَدُهُمَا لَا يَسْجُدُ لِأَنَّ السُّجُودَ مَشْرُوْعٌ لِلسَّهْوِ وَهَذَا غير سَاهٍ وَلِاَنَّ السُّجُوْدَ شُرِعَ جَبْرًا لِخَلَلِ الصَّلَاةِ وَرِفْقًا بِالْمُصَلِّي إذَا تَرَكَهُ سَهْوًا لِعُذْرِهِ وَهَذَا غَيْرُ مَوْجُوْدٍ فِي الْعَامِدِ فَإِنَّهُ مُقَصِّرٌ وَحَكَى الشَّيْخُ أَبُو حَامِدٍ هَذَا الْوَجْهُ عَنِ أَبِيْ اِسْحَقَ الْمَرْوَزِيِّ وَأَبِي حَنِيفَةَ وَالثَّانِي وَهُوَ الصَّحِيحُ بِاتِّفَاقِ الْأَصْحَابِ يَسْجُدُ لِأَنَّهُ إذَا شُرِعَ لِلسَّاهِيْ فَالْعَامِدُ الْمُقَصِّرُ أَوْلَى (المجموع شرح المهذب : ج 4 ، ص 125(

“Setiap sunnah ab’ad yang ditinggalkan karena lupa harus ditambal dengan melaksanakan sujud sahwi. berdasarkan hadits dari Abdullah bin buhainah sedangkan ketika meninggalkan sunnah ab’ad dengan sengaja maka ada dua pendapat yang masyhur.  Pertama, tidak diperbolehkan untuk melaksanakan sujud sahwi dikarenakan sujud sahwi itu disyari’atkan ketika dalam kondisi lupa dan dalam kasus ini kondisinya tidak sedang dalam kondisi lupa. Karena sujud sahwi disyari’atkan untuk menambal lubang di dalam shalat dan kemurahan bagi mushalli ketika dia meninggalkannya dikarenakan lupa dan kasus ini tidak ditemukan pada seseorang yang sengaja meninggalkan sunnah ab’ad karena dia lalai. Pendapat ini diriwayatkan oleh Abu Hamid dari Abu Ishak al-Mawarzi dan Abu Hanifah. Kedua, orang yang meninggalkan sunnah ab’ad dengan sengaja tetap disunnahkan sujud sahwi berdasarkan pendapat yang shahih sesuai dengan kesepakatan madzhab syafi’i” (Al-Majmu' Syarah al-Muhaddzab, 4: 125).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "QADHA’ SHALAT SUBUH DAN SENGAJA TIDAK QUNUT MASIH DISUNNAHKAN SUJUD SAHWI"

Posting Komentar