TIDAK BERSANAD MENGAJARKAN THARÎQAH

 

TIDAK BERSANAD MENGAJARKAN THARÎQAH

Apakah boleh orang yang tidak mempunyai sanad yang sambung kepada Rasulullah mengajarkan tharîqah kepada murid? Apakah boleh member ijazah kepadanya?

Tidak boleh, kalau tharîqah itu tharîqah mu’tabarah seperti tharîqah Naqsyabandiyah, Qâdiriyah, Khâlidiyah dan sesamanya, yaitu tharîqah yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah.

فَمَنْ لَمْ تَتَّصِلْ سِلْسِلَتُهُ إِلَى الْحَضْرَةِ النَّبَوِيَّةِ فَإِنَّهُ مَقْطُوْعُ الْفَيْضِ وَلَمْ يَكُنْ وَارِثًا مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا تُؤْخَذُ مِنْهُ الْمُبَايَعَةُ وَالْإِجَازَةُ (خزينة الأصرار: ص 188)

Orang yang silsilah/sanadnya tidak bersambung ke hadirat Nabi Saw. itu terputus dari pancaran rohani dan ia bukanlah pewaris Rasulullah Saw. serta tidak boleh membaiat dan memberi ijazah, (Khazînah al-Asrâr, halaman: 188)

وَقَدْ أَجْمَعَ السَّلَفُ كُلُّهُمْ عَلَى أَنَّ مَنْ لَمْ يَصِحَّ لَهُ نَسَبُ الْقَوْمِ وَلَا إِذْنَ فِى أَنْ يَجْلِسَ لِلنَّاسِ لَا يَجُوْزُ لَهُ الصَّدْرُ إِلَى إِرْشَادِ النَّاسِ وَلَا أَنْ يَأْخُذَ عَلَيْهِمْ عَهْدًا وَلَا أَنْ يُلَقِّنَهُمْ ذِكْرًا وَلَا شَيْئًا مِنَ الطَّرِيْقِ ...إلخ (أصول الطارق: ص 89)

Semua ulama salaf sepakat bahwa orang yang silsilahnya tidak bersambung kepada guru-guru tharîqah dan tidak mendapat izin untuk memimpin umat di majlis tharîqah, tidak boleh menjadi mursyid, tidak boleh membaiat, tidak boleh mengajarkan dzikir dan amalan-amalan lain dalam tharîqah, (Ushûl al-Tharîq, halaman: 89).

وَلَا يَجُوْزُ التَّصَدُّرُ لِلْمَشِيْخَةِ وَالْإِرْشَادِ إِلَّا بَعْدَ التَّرْبِيَةِ وَالْإِذْنِ كَمَا قَالَتْ الْأَئِمَّةُ رَحِمَهُمُ اللهُ إِذْ لَا يَخْفَى أَنَّ مَنْ تَصَدَّرَ لِلْمَشِيْخَةِ بِغَيْرِ إِذْنٍ فَمَا يَضُرُّهُ أَكْثَرُ مِمَّا يُصْلِحُهُ وَعَلَيْهِ إِثْمُ قَاطِعِ الطَّرِيْقِ فَهُوَ بِمَعْزِلٍ عَنْ رُتْبَةِ الْمُرِيْدِيْنَ الصَّادِقِيْنَ فَضْلًا عَنِ الْمَشَايِخِ الْعَارِفِيْنَ (تنوير القلوب: ص 534)

Tidak boleh menjadi guru tharîqah dan mursyid kecuali setelah mendapat penempaan dan izin, sebagaimana kata para imam, karena sudah jelas bahwa orang yang menjadi guru tharîqah tanpa mendapat izin itu bahayanya lebih besar daripada kemaslahatannya, dan ia memikul dosa sebagai pembegal/penjambret tharîqah, serta jauh dari derajat murid yang benar, apalagi dari derajat guru tharîqah yang arif, (Tanwîr al-Qulûb, halaman: 534).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TIDAK BERSANAD MENGAJARKAN THARÎQAH"

Posting Komentar