UCAPAN WALI YANG MENYALAHI HUKUM SYARA’

 

UCAPAN WALI YANG MENYALAHI HUKUM SYARA’

Apakah boleh diamalkan dan diikuti ucapan sebagian wali yang menyalahi hukum syara’?

Tidak boleh diamalkan dan tidak boleh dijadikan pedoman hukum.

وَالْخَطَأُ الْكَشْفِيُّ عِنْدَ الْأَوْلِيَاءِ بِمَنْزِلَةِ الْخَطَأِ الْاِجْتِهَادِيِّ إِلَّا أَنَّهُ لَا يُعْمَلُ بِهِ وَلَوْ صَحَّ لَا يُبْنَى عَلَيْهِ حُكْمٌ عِنْدَهُمْ مَا لَمْ يُسَاعِدْهُ الظَّاهِرُ فَاحْفَظْ هَذَا فَإِنَّهُ نَفِيْسٌ. إهـ (جامع الأصول في الأولياء: ص 245)

Ucapan para wali yang keliru menurut syari’at yang diucapkan dalam keadaan kasyaf, kedudukannya seperti kekeliruan dalam ijtihad, hanya saja ucapan tersebut tidak boleh diamalkan. Seandainya benar, tidak boleh dijadikan dasar hukum selama tidak dikuatkan oleh dalil syara’. Demikian menurut para ulama. Ingat baik-baik, karena ini sangat penting, (Jâmi’ al-Ushûl fi al-Auliyâ’, halaman: 245).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "UCAPAN WALI YANG MENYALAHI HUKUM SYARA’"

Posting Komentar