Sebagaimana yang kita jumpai orang yang berada
di LP (lembaga pemasyarakatan) kondisinya selalu dalam pengawasan ketat dan
aktifitas yang dibatasi. Sehingga narapidana muslim dalam kondisi
tersebut tidak memungkinkan untuk melakukan shalat Jum’at di masjid. Sedangkan
shalat Jum’at hukumnya wajib bagi kaum muslim laki-laki. Bagaimanakah hukum
melaksanakan shalat Jum’at narapidana bagi laki-laki?
a. Wajib, apabila memenuhi syarat wajib dan sahnya shalat jum'ah serta tidak
dikhawatirkan menimbulkan fitnah. Diterangkan dalam kitab al-Fatawî al-Kubrâ
al-Fiqhiyah, juz I, hlm. 29:
وَسُئِلَ نَفَعَ
اللهُ بِهِ هَلْ تَلْزَمُ الْمَحْبُوسِيْنَ إقَامَةُ الْجُمُعَةِ فِيْ الْحَبْسِ فَأَجَابَ
بِقَوْلِهِ الْقِيَاسُ أَنَّهُ يَلْزَمُهُمْ ذَلِكَ إذَا وُجِدَتْ شُرُوطُ وُجُوبِ
الْجُمْعَةِ وَشُرُوطُ صِحَّتِهَا وَلَمْ يَخْشَ مِنْ إقَامَتِهَا في الْحَبْسِ
فِتْنَةٌ (الفتوى الكبرى الفقهية، ج 1، ص 29)
Keterangan yang sama, juga
mewajibkan melaksanakan shalat jum’at di dalam tahanan, terdapat dalam kitab
Bughyah al-Mustarsyidîn, hlm. 79:
فَائِدَةٌ : سُئِلَ
ابْنُ حَجَرَ : هَلْ تَلْزَمُ الْمَحْبُوْسِيْنَ إِقَامَةُ الْجُمْعَةِ فِى الْحَبْسِ؟
فَأَجَابَ : بِأَنَّ الْقِيَاسَ لُزُوْمُهَا اِذَا وُجِدَتْ شُرُوْطُ الْوُجُوْبِ وَالصَّحَةُ
وَلمَ يَخْشَ فِتْنَةً (بغية المسترشدين، ص 79)
b. Tidak wajib secara mutlak, Diterangkan dalam kitab al-Fatawî al-Kubrâ
al-Fiqhiyah, juz I, hlm. 29:
لَكِنْ أَفْتَى غَيْرُ
وَاحِدٍ بِأَنَّهَا لَا تَلْزَمُهُمْ مُطْلَقًا (فتوى الكبرى، ج 1، ص 29)
0 Response to "Hukum Shalat Jum’at bagi Nara Pidana"
Posting Komentar