Di suatu daerah terdapat peristiwa pembongkaran makam, hal ini dilakukan karena mayat di dalamnya harus divisum terkait dengan kasus kriminal yang terjadi. Bagaimanakah hukum dari pembongkaran pemakaman mayat tersebut?
a. Haram, karena hal tersebut merupakan perkara yang membuka aib si mayit.
b.
Boleh, apabila hal
ini mendapat izin dari keluarga mayat.
Keterangan di atas berdasarkan kitab Bujairami ‘ala al-Khotib, juz
2, hal. 309.
وَأَمَّا نَبْشُهُ بَعْدَ دَفْنِهِ
وَقَبْلَ الْبَلَى عِنْدَ أَهْلِ الْخِبْرَةِ بِتِلْكَ الْأَرْضِ لِلنَّقْلِ
وَغَيْرِهِ كَالصَّلَاةِ عَلَيْهِ وَتَكْفِينِهِ فَحَرَامٌ لِأَنَّ فِيهِ هَتْكًا
لِحُرْمَتِهِ إلَّا لِضَرُورَةٍ بِأَنْ دُفِنَ بِلَا غُسْلٍ وَلَا تَيَمُّمٍ
بِشَرْطِهِ وَهُوَ مِمَّنْ يَجِبُ غُسْلُهُ لِأَنَّهُ وَاجِبٌ، فَاسْتَدْرَكَ
عِنْدَ قُرْبِهِ فَيَجِبُ عَلَى الْمَشْهُورِ نَبْشُهُ وَغُسْلُهُ إنْ لَمْ
يَتَغَيَّرْ أَوْ دُفِنَ فِي أَرْضٍ أَوْ فِي ثَوْبٍ مَغْصُوبَيْنِ وَطَالَبَ
بِهِمَا مَالِكُهُمَا فَيَجِبُ النَّبْشُ وَلَوْ تَغَيَّرَ الْمَيِّتُ لِيَصِلَ
الْمُسْتَحِقُّ إلَى حَقِّهِ ، وَيُسَنُّ لِصَاحِبِهِمَا التَّرْكُ .(البجيرمى على
الخاطب ج 2 ص 309)
Sebab-sebab wajibnya membongkar kuburan:
1.
Mayat belum dimandikan
2.
Mayat tidak menghadap kiblat
3.
Jika mayat membawa barang orang lain (ghosob)
4.
Ada janin pada perut mayat dan diperkirakan janin tersebut masih hidup,
(misalnya karena janin berumur 6 bulan lebih), menurut ahli kedokteran.
5.
Orang kafir yang dikubur di pemakaman orang islam.
6.
Terkena banjir atau bencana yang lain.
7.
Orang kafir yang dikubur di Tanah Suci (Makkah)
8.
Adanya tuntutan orang lain terhadap ahlul waris mayit
karena terjadi kasus.
Keterangan dalam kitab Inarah ad-Duja, hal. 158
وَيَنْبَسُ الْمَيِّتُ لِلْأَرْبَعَةِ # لِلْغُسْلِ مَعْ تَوْجِيْهِهِ لِلْقِبْلَةِ
هَذَا لَمْ إِذَا يَتَغَيَّرْ وَانْتِقَا # لِلْمَالِ إِنْ دُفِنَ مَعْهُ مُطْلَقًا
كَذَاكَ لِلْجَنِيْنِ حَيْثُ دُفِنَا # مَعْ أُمِّهِ وَظُنَّ حَيًّا هَاهُنَا
Dengan demikian membongkar kuburan hukumnya boleh ketika dalam
keadaan darurat.
0 Response to "Membongkar Kuburan"
Posting Komentar