Mengqodlo’ puasa dan haji untuk orang yang telah meninggal, yaitu
melakukan puasa dan haji untuk orang yang sudah meninggal ketika dia masih
mempunyai tanggungan puasa dan haji. Seperti keterangan sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ ماَتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ
عَنْهُ وَلِيُّهُ
Diceritakan dari Siti Aisyah, Rasulullah Saw. bersabda: Apabila ada
orang mati, sementara dia masih punya tanggungan puasa, maka walinya harus
berpuasa untuknya. (Shahih Muslim, juz II, hal. 463, al-Jam’u Baina
al-Sakhikhaini al-Bukhari, dan dalam kitab-kitab hadits yang lainnya)
وَحَدَّثَنِى عَلِىُّ بْنُ حُجْرٍ
السَّعْدِىُّ حَدَّثَنَا عَلِىُّ بْنُ مُسْهِرٍ أَبُو الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَطَاءٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ رضى الله
عنه قَالَ بَيْنَا أَنَا جَالِسٌ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذْ
أَتَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ إِنِّى تَصَدَّقْتُ عَلَى أُمِّى بِجَارِيَةٍ
وَإِنَّهَا مَاتَتْ - قَالَ - فَقَالَ «وَجَبَ أَجْرُكِ وَرَدَّهَا عَلَيْكِ
الْمِيرَاثُ». قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ كَانَ عَلَيْهَا صَوْمُ شَهْرٍ
أَفَأَصُومُ عَنْهَا قَالَ «صُومِيْ عَنْهَا». قَالَتْ إِنَّهَا لَمْ تَحُجَّ
قَطُّ أَفَأَحُجُّ عَنْهَا قَالَ «حُجِّيْ عَنْهَا». (صحيح مسلم)
Telah bercerita kepadaku Ali bin Hujrin al-Sa’dy, telah bercerita
kepadaku Ali bin Mushir Abu al-Hasan dari Abdullah bin Ato’ dari Abdullah bin
Buraidah dari ayahnya ra. beliau berkata: suatu hari aku duduk di samping Nabi
Saw. kemudian ada seorang perempuan datang kepada Nabi dan ia berkata;
sebenarnya aku bersedekah untuk ibuku
dengan seorang hamba, sedangkan ibuku telah meninggal. Maka Nabi berkata:
Pahalanya tetap bagimu dan harta warisannya tetap kembali kepadanu. Perempuan
itu berkata lagi, Ya Rasulallah, sesungguhnya ibuku mempunyai tanggungan puasa
Ramadlan, bolehkan aku puasa untuknya?. Rasul menjawab: Berpuasalah untuk
ibumu. Kemudian perempuan itu bertanya lagi sebenarnya ibuku belum melaksanakan
ibadah haji, bolehkan aku melakukan haji untuknya? Rasul menjawab: Berhajilah
untuk ibumu. (Sahih Muslim)
Dengan demikian, haji yang belum ditunaikan dan puasa yang telah
ditinggalkan oleh mayit bisa diqodho’.
0 Response to "Mengqodlo’ Puasa dan Haji untuk Mayit"
Posting Komentar