Pada saat mayat atau jenazah dibawa ke kuburan/pemakaman akan
dimakamkan dan diiringi dengan baca’an tahlil, yang didahulukan kepala atau
kakinya?
Disunahkan mendahulukan kepalanya untuk mengikuti arah jalan, baik
itu berjalan ke arah qiblat maupun bukan. Sebagaimana diterangkan dalam kitab:
Tukhfah al-Mukhtaj Fii Syarhi al-Minhaj:
قَوْلُهُ (إِلَى تَنْكِيْسِ رَأْسِ
الْمَيِّتِ) يُؤْخَذُ مِنْهُ أَنَّ السُّـنَّةَ فِىْ وَضْعِ رَأْسِ الْمَيِّتِ فِى حَالِ
السَّيْرِ أَنْ يَكُوْنَ إِلَى جِهَّةِ الطَّرِيْقِ سَوَاءٌ اَلْقِبْلَةَ
وَغَيْرَهَا بَصْرِىٌّ قَوْلُ الْمَتَنِ. (تحفة المحتاج فى شرح المنهاج فصل فى
تكفين الميت، ج 4 ص 71)
Perkataan (Sampai
membalikkan kepala mayit) diambil dari perkataan tersebut, sesungguhnya
sunnah meletakkan kepala mayit ketika berjalan/ membawa ke makam sesuai arah
jalan yang dilalui, baik menghadap kiblat atau tidak. Seperti dikatakan Sayid
Umar Bashry. (Tukhfah al-Mukhtaj Fii Syarhi al-Minhaj, juz 4 hal. 71)
Juga terdapat dalam kitab Mauhibah dzii al-Fadhli juz 3 hal. 424.
Hawasyi al-Syarwani Wa al-Ubadi Fashl Fii Takfin al-Mayit.
0 Response to "Tata Cara Membawa Jenazah ke Pemakaman"
Posting Komentar