CARA MELENGKAPI JUMLAH RAKA’AT SHALAT JUM’AT BAGI MA’MUM MASBUK

 

CARA MELENGKAPI JUMLAH RAKA’AT SHALAT JUM’AT BAGI MA’MUM MASBUK

Pada suatu hari bapak Malik disibukkan dengan sebuah pekerjaan sedangkan ia harus melaksanakan shalat jum’at. Setelah semua selesai ia tergesa-tergesa berangkat untuk shalat jum’at akan tetapi setibanya di masjid didapatinya shalat jum’at telah dilaksanakan dan selesai satu raka’at.

Bagaimanakah cara bapak malik melengkapi raka’at shalat jum’at?

Jika makmum masbuk menemukan rukuk raka’at kedua imam dan ia dapat meneruskan shalat bersama imam sampai ia salam maka ia hanya menambah satu raka’at saja dan shalat jum’atnya sempurna.

Jika makmum masbuk menemukan imam sesudah rukuk raka’at kedua maka ia tetap wajib niat shalat jum’at dan menambah raka’at sesuai jumlah raka’at shalat dhuhur karena ia tidak menemukan satu raka’at bersama imam. Tetapi menurut pendapat lain makmum boleh berniat shalat dhuhur.

وَلَا تُدْرَكُ الْجُمْعَةُ إِلَّا بِرَكْعَةٍ لِمَا مَرَّ مِنْ أَنَّهُ يُشْتَرَطُ الْجَمَاعَةُ وَكَوْنُهُمْ أَرْبَعِيْنَ فِيْ جَمِيْعِ الرَّكْعَةِ الْأُولى، فَلَوْ أَدْرَكَ الْمَسْبُوْقُ رُكُوْعَ الثَّانِيَةِ وَاسْتَمَرَّ مَعَهُ إَلَى أَنْ يُسَلِّمُ أَتَى بِرَكْعَةٍ بَعْدَ سَلَامِ الْإِمَامِ جَهْرًا وَتَمَّتْ جُمْعَتُهُ،....... "فَإِنْ أَدْرَكَهُ بَعْدَ رُكُوْعِ الثَّانِيَةِ نَوَاهَا جُمْعَةً" وُجُوْبًا وَإِنْ كَانَتْ الظُّهْر . (المنهاج القويم شرح المقدمة الحضرمية: ص 185(

Shalat jum’at tidak bisa diperoleh kecuali dapat melaksanakan satu raka’a, karena shalat jum’at disyaratkan berjama’ah dan adanya 40 orang yang dapat melaksanakan satu raka’at penuh. Jika makmum masbuk menemukan rukuk raka’at kedua dan ia dapat meneruskan shalat bersama imam sampai ia salam maka ia hanya melengkapi satu raka’at saja dan shalat jum’atnya sempurna........ tetapi  jika makmum masbuk menemukan imam sesudah rukuk raka’at kedua maka ia tetap wajib niat shalat jum’at dan melengkapi raka’at dengan jumlah raka’at shalat dhuhur karena ia tidak menemukan satu raka’at bersama imam” (al-Minhaj al-Qawim Syarh al-Muqaddimah al-Hadramiyah: 185).

وَلَوْ أَدْرَكَ المَسْبُوقُ رُكُوعَ الثّانيَةِ وَاسْتَمَرَّ مَعَهُ إِلَى أَنْ سَلَّمَ ، أَتَى بِرَكْعَةٍ بَعْدَ سَلامِهِ جَهْرًا وَتَمَّتْ جُمْعَتُهُ إِنْ صَحَّتْ جُمْعَةُ الاِمامِ وَكَذَا مَنِ اقْتَدَى بِهِ وَأَدْرَكَ رَكْعَةً مَعَهُ كَمَا  قَالَهُ  شَيْخُنا. وَتَجِبُ عَلَى مَنْ جَاءَ بَعْدَ رُكوعِ الثّانيَةِ نيَّةُ الجُمُعَةِ عَلَى الِاصْحِّ وَإِنْ كَانَتْ الظُّهْرُ هِيَ اللّازِمَةَ لَهُ. وَقِيلَ : تَجُوزُ نيَّةُ الظُّهْرِ . وَأَفْتَى بِهِ البُلْقِينِيُّ وَأَطَالَ الكَلامَ فِيه (فتح المعين:   ص 195(

“Apabila makmum masbuq mendapatkan ruku’ imam pada rakaat kedua, lalu ia mengikuti terus sampai salam, maka ia harus menambah satu rakaat dengan bacaan keras dan shalat jum’at dianggap sempurna, jika jum’atan imam tadi sah. Demikian juga sempurna shalat jum’at makmum kepada masbuq di atas dan ia masih mendapatkan satu rakaat bersamanya, demikianlah menurut fatwa guru kami. Orang yang baru mengikuti imam setelah rukuknya imam rakaat kedua, menurut pendapat yang ashah wajib niat shalat jum’at, sekalipun yang harus di kerjakan adalah shalat dzuhur. Pendapat lain mengatakan bahwa orang tersebut boleh berniat shalat dzuhur. Seperti ini pula Imam al-Bulqini menfatwakan dan nmenguraikan secara panjang lebar” (Fath al-Mu'in: 195)

Posting Komentar untuk "CARA MELENGKAPI JUMLAH RAKA’AT SHALAT JUM’AT BAGI MA’MUM MASBUK"