Menurut surat keputusan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama No.001/SK/LF-PBNU/III/2022 tentang kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama’ yakni tinggi Hilal minimal 3 derajat dan elongasi Hilal minimal 6,4 derajat. Namun hasil perhitungan pada saat itu kurang dari kriteria, dan tidak menutup kemungkinan terlihatnya Hilal.
Bagaimana bila hilal terlihat tetapi menurut hisab
tidak memenuhi kriteria Imkan Rukyah?
A.
Tidak
Diterima
Menurut imam al-Subki: Tidak diterima karena hisab
adalah ilmu pasti sedangkan kesaksiannya dalam melihat hilal bersifat dugaan,
karena dugaan tidak dapat mengalahkan kepastian.
Catatan:
Menurut Ibnu Hajar al-Haitami harus mengikuti
hasil hisab selama ahli falak menggunakan metode akurat dan mencapai bilangan
‘adadut tawaatur (sekelompok orang yang tidak dimungkinkan keliru).
B.
Diterima
Menurut qoul mu’tamad kesaksian tersebut
diterima, karena hisab tidak bisa menjadi acuan.
وَفِي مُغْنِي الْخَطِيبِ مَا نَصَّهُ: (فَرْعٌ)
لَوْ شَهِدَ بِرُؤْيَةِ الْهِلَالِ وَاحِدٌ أَوِ اثْنَانِ وَاقْتَضَى الْحِسَابُ عَدَمَ
إِمْكَانِ رُؤْيَتِهِ. قَالَ السُّبْكِي: لَا تُقْبَلُ هَذِهِ الشَّهَادَةُ، لأَنَّ
الْحِسَابَ قَطْعِيُّ وَالشَّهَادَةُ ظَنِيَّةٌ، وَالظَّنُّ لَا يُعَارِضُ الْقَطْعَ.
وَأَطَالَ فِي بَيَانِ رَدِ هَذِهِ الشَّهَادَةِ، وَالْمُعْتَمَدُ قَبُولُهَا، إِذْ
لَا عِبْرَةَ بِقَوْلِ الْحِسَابِ. اهـ وَفَصَّلَ فِي التُّحْفَةِ فَقَالَ: الَّذِي
يُتَّجَهُ أَنَّ الْحِسَابَ إِنِ اتَّفَقَ أَهْلُهُ عَلَى أَنَّ مُقَدِمَاتِهِ قَطْعِيَّةٌ
وَكَانَ الْمُخْبِرُونَ مِنْهُمْ بِذَلِكَ عَدَدَ التَّوَاتُرِ، رُدَّتْ الشَّهَادَةُ،
وَإِلَّا فَلَا. اهـ (اعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين: ج 2، ص٢١٦)
Posting Komentar untuk "Hilal Terlihat, tetapi Menurut Hisab Tidak Memenuhi Kriteria Imkan Rukyah"