Sudah menjadi rahasia umum ketika ada seseorang yang mau berangkat haji adalah berpamitan ke semua sesepuh, para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat, kira-kira satu minggu sebelum hari keberangkatan. Ada juga yang menyelenggarakan pengajian akbar dengan mendatangkan muballigh/kiai di luar daerah yang bertujuan berpamitan dan minta maaf kepada saudara seiman sehubungan akan keberangkatannya pergi ibadah haji. Dan ketika menjelang keberangkatan biasanya keluarga membuat acara kecil-kecilan dengan rincian: sambutan, doa calon jamaah haji, penutup dan adzan untuk keberangkatan.
Bagaimanakah hukum adzan sebelum keberangkatan
ibadah haji?
Jawab : Sunnah, disunnahkan mengumandangkan
adzan dan iqamah untuk keberangkatan haji.
(قَوْلُهُ: وَهُوَ، وَالْإِقَامَةُ
إلَخْ) أَيْ: وَقَدْ يُسَنُّ الْأَذَانُ، وَالْإِقَامَةُ إلَخْ وَلَا يَخْفَى أَنَّ
الْمَوْلُودَ كَذَلِكَ يُسَنُّ فِيهِ الْأَذَانُ، وَالْإِقَامَةُ كَمَا يَأْتِي فِي
بَابِهِ (قَوْلُهُ: خَلْفَ الْمُسَافِرِ) يَنْبَغِي أَنَّ مَحَلَّ ذَلِكَ مَا لَمْ
يَكُنْ سَفَرَ مَعْصِيَةٍ فَإِنْ كَانَ كَذَلِكَ لَمْ يُسَنَّ ع ش (تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني
والعبادي: ج 1 ص 461)
Posting Komentar untuk "Hukum Azan dan Iqamah sebelum Umrah dan Haji"