HUKUM BERMAKMUM PADA IMAM YANG BERTATO

 

HUKUM BERMAKMUM PADA IMAM YANG BERTATO

Tato identik dengan orang yang berkelakuan tidak agamis atau identik dengan orang orang yang tak mengerti ilmu agama, bagaimanakah bila ada seseorang yang bertato kemudian bertaubat dan mulai mempelajari agama sehingga menjadi imam dalam shalat.

Bolehkah orang yang memiliki tato menjadi imam shalat?

        A.     Tidak boleh

Orang yang bertato tidak boleh menjadi imam, karena shalatnya tidak sah sebab orang yang bertato terkategori membawa najis.

 (فَتَجِبُ ‌إزَالَتُهُ) ‌وَفِي ‌مُدَّةِ ‌الْوُجُوبِ لَا تَصِحُّ صَلَاتُهُ وَلَا إمَامَتُهُ وَيَنْجُسُ بِهِ مَا مَسَّهُ مَا لَمْ يَكْسُ جِلْدًا فِي الْجَمِيعِ ق ل. (حاشية البجيرمي على الخطيب تحفة الحبيب على شرح الخطيب :ج 2 ص89)

“Wajib menghilangkan tato, apabila tato tersebut wajib dihilangkan maka shalat dan menjadi imamnya tidak sah dan ketika dipegang berhukum najis” (Hasyiyah al-Bujairomi ala al-Khotib Tuhfat al-Habib ala Syarh al-Khotib, 2:89)

        B.     Boleh

Boleh bagi orang yang bertato menjadi imam shalat apabila dia termasuk orang yang tidak wajib menghilangkan tatonya.

فَتَجِبُ إِزَالَتُهُ إِنْ لَمْ يَخَفْ ضَرَرًا يُبِيْحُ التَّيَمُّمَ فَإِنْ خَافَ لَمْ تَجِبُ إِزَالَتُهُ وَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ بَعْدِ التَّوْبَةِ وَهَذَا إِذَا فَعَلَهُ بِرِضَاهُ بَعْدَ بُلُوْغِهِ وَإِلَّا فَلَا تَلْزَمُهُ إِزَالَتُهُ وَتَصِحُّ صلَاتُهُ وَإِمَامَتُهُ وَلَا يَنْجُسُ مَا وَضَعَ فِيْهِ يَدُهُ مَثَلًا إِذَا كَانَ عَلَيْهَا وَشْمٌ. (الإقناع في حل ألفاظ أبي شجاع : ج 1، ص 130)

“Tato wajib dihilangkan apabila orang yang bertato tidak khawatir menimbulkan bahaya sampai tingkat yang memperbolehkan tayammum, jika khawatir maka tidak wajib menghilangkannya dan tidak ada dosa baginya setelah ia bertaubat. Hal ini terjadi ketika ia membuat tato dengan sukarela setelah dewasa, jika tidak demikian (sebelum baligh dan bukan kehendak sendiri), maka tidak wajib menghilangkanya. Shalat dan menjadikannya imam shalat adalah sah. Dan tidak najis misalnya anggota tubuh yang bertato disentuh tangan" (al-Iqna’ fi Halli al-Fadl Abi Syuja’, 1:130).

Posting Komentar untuk "HUKUM BERMAKMUM PADA IMAM YANG BERTATO"