HUKUM JUAL AIR SUMBER

 

HUKUM JUAL AIR SUMBER

Air adalah Salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat dibutuhkan. Air mempunyai banyak manfaat terhadap kelangsungan kehidupan manusia. Salah satu manfaat air adalah untuk mandi, minum, masak, bersuci dan lain-lain. Belakangan ini, air sudah menjadi object bisnis para perusahaan besar. Termasuk air sumber yang ada di Indonesia. Sebagai contoh perusahaan Air, salah satu bentuk penjualan airnya dengan menggunakan truck tangki, isi ulang dan distribusi ke toko-toko.

Bagaimana hukum jual beli air sumber yang selama ini untuk object bisnis?

Hukum Menjual Air Sumber Adalah Boleh Dan Sah.


قَالَ أَحْمَدُ: إِنَّمَا نُهِيَ عَنْ بَيْعِ فَضْلِ مَاءِ الْبِئْرِ وَالْعُيُونِ فِى قَرَارِهِ. وَ يَجُوزُ بَيْعُ الْبِئْرِ نَفْسَهَا وَالْعَيْنِ وَمُشْتَرِيهَا أَحَقُّ بِمَائِهَا وَقَدْ رُوِيَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ يَشْتَرِى بِئْرَ رُومَةَ يُوَسَّعُ بِهَا عَلَى الْمُسْلِمِينَ وَلَهُ الْجَنَّةُ، أَوْ كَمَا قَالَ فَاشْتَرَاهَا عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مِنْ يَهُودِيٍّ بِأَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَ سُبُلَهَا لِلْمُسْلِمِينَ وَكَانَ الْيَهُودِيُّ يَبِيعُ مَاءَهَا وَرُوِيَ أَنَّ عُثْمَانَ اشْتَرَى مِنْهُ نِصْفَهَا بِاثْنَيْ عَشَرَ أَلْفًا. ثُمَّ قَالَ الْيَهُودِيُّ: اخْتَرْ إِمَّا أَنْ تَأْخُذَهَا يَوْمًا وَآخُذَهَا أَنَا يَوْمًا فَكَانَ النَّاسُ يَسْتَقُونَ مِنْهَا فِى يَوْمِ عُثْمَانَ لِلْيَوْمَيْنِ فَقَالَ الْيَهُودِيُّ أَفْسَدْتُ عَلَى بِئْرِي فَاشْتَرِ بَاقِيَهَا فَاشْتَرَاهُ بِثَمَانِيَةِ أَلْفٍ.

وَ فِي هَذَا دَلِيلٌ عَلَى صِحَّةِ بَيْعِهَا، وَتَسْبِيلِهَا، وَصِحَّةِ بَيْعِ مَا يَسْتَقِيهِ مِنْهَا، وَجَوَازُ قِسْمَةِ مَائِهَا بِالْمُهَايَأَةِ، وَكَوْنُ مَالِكِهَا أَحَقَّ بِمَائِهَا، وَجَوَازُ قِسْمَةِ مَا فِيهِ حَقٌّ وَلَيْسَ بِمَمْلُوكٍ. فَأَمَّا الْمِيَاهُ الْجَارِيَةُ، فَمَا كَانَ نَابِعًا فِي غَيْرِ مِلْكٍ، كَالْأَنْهَارِ الْكِبَارِ، وَغَيْرِهَا، لَمْ تُمْلَكْ بِحَالٍ، وَلَوْ دَخَلَ إِلَى أَرْضِ رَجُلٍ، لَمْ يَمْلِكْهُ بِذَلِكَ، كَالطَّيْرِ يَدْخُلُ إِلَى أَرْضِهِ، وَلِكُلِّ أَحَدٍ أَخْذُهُ. وَلَا يَمْلِكُهُ، إِلَّا أَنْ يَجْعَلَ لَهُ فِي أَرْضِهِ مُسْتَقِرًّا، كَالْبِرْكَةِ، وَالْقَرَارِ، أَوْ يَحْتَفِرَ سَاقِيَةً، يَأْخُذُ فِيهَا مِنْ مَاءِ النَّهْرِ الْكَبِيرِ، فَيَكُونُ أَحَقَّ بِذَلِكَ الْمَاءِ مِنْ غَيْرِهِ، كَنَقْعِ الْبِئْرِ، وَإِنْ كَانَ مَا يَسْتَقِرُّ فِي الْبِرْكَةِ لَا يَخْرُجُ مِنْهَا، فَالْأَوْلَى أَنَّهُ يَمْلِكُهُ بِذَلِكَ عَلَى مَا سَنَذْكُرُهُ فِي مِيَاهِ الْأَمْطَارِ. وَمَا كَانَ نَابِعًا أَوْ مُسْتَنْبَطًا كَالْقِنَى، فَهُوَ كَنَقْعِ الْبِئْرِ، وَفِيهِ مِنْ الْخِلَافِ مَا فِيهِ، فَأَمَّا الْمَصَانِعُ الْمُتَّخَذَةُ لِمِيَاهِ الْأَمْطَارِ تُجْمَعُ فِيهَا، وَنَحْوُهَا مِنْ الْبِرَكِ وَغَيْرِهَا، فَالْأَوْلَى أَنَّهُ يَمْلِكُ مَاءَهَا، وَيَصِحُّ بَيْعُهُ إِذَا كَانَ مَعْلُومًا؛ لِأَنَّهُ مُبَاحٌ حَصَّلَهُ بِشَيْءٍ مُعَدٍّ لَهُ، فَمِلْكُهُ، كَالصَّيْدِ يَحْصُلُ فِي شَبَكَتِهِ، وَالسَّمَكُ فِي بِرَكَةٍ مُعَدَّةٍ لَهُ، وَلَا يَجُوزُ أَخْذُ شَيْءٍ مِنْهُ إِلَّا بِإِذْنِ مَالِكِه (المغني لابن قدامة ، ج 3، ص 381)

Ahmad berkata; sesungguhnya dicegah menjual air sumur dan sumber pada tempatnya. Dan diperbolehkan menjual sumur dan sumbernya saja. Orang yang membeli lebih berhak atas airnya tersebut. Telah diriwayatkan sesungguhnya nabi SAW beliau bersabda: barang siapa orang yang membeli sumur roumah yang digunakan untuk mencukupi orang-orang muslim maka dia akan memperoleh surga. Atau seperti yang dikatakan nabi: Utsman belilah sumurnya orang yahudi atas perintah nabi SAW dan siapkan untuk orang-orang muslim. Orang yahudi menjual airnya lalu Utsman membeli setengahnya dengan harga 12000 lalu orang yahudi berkata pilihlah! Kamu mengambilnya sehari dan saya mengambilnya sehari, lalu orang-orang mengambil air tersebut sehari dan Utsman dua hari. Lalu orang yahudi berkatakamu merusak sumurku, maka belilah sisanya, lalu Utsman membelinya dengan 8000.

Dalil ini adalah dalil yang membolehkan jual beli air, mengemas air dan sesuatu yang diambil dari air tersebut. Dan boleh juga membagi airnya dengan tempat yang sudah disiapkan (kemasan). Dan orang yang memiliki sumber air tersebut lebih berhak atas air tersebut dan diperbolehkan untuk membagi sesuatu yang ada didalam air tersebut hukumnya boleh asalkan tidak untuk dimiliki. Adapun air yang mengalir apabila tidak bersumber dari tempat yang tidak dimiliki seperti sungai yang besar dan selainnya maka tidak boleh dimiliki secara pribadi. Meskipun airnya tadi masuk pada tanahnya seseorang. Diibaratkan seperti air hujan yang turun ke bumi yang boleh diambil oleh semua orang. Kecuali seseorang membuatkan tempat yang tetap untuk air tersebut seperti sumur , tempat tetap, dan galian aliran air Yang diambil dari aliran air sungai. Maka pemilik tempat tersebut lebih berhak atas keberadaan airnya. Seperti resapan air sumur. Dan apabila sesuatu yang menetap didalam kolam tidak keluar airnya maka yang lebih utama adalah boleh memilikinya seperti halnya air hujan. Dan apa bila tidak nyumber atau keluar seperti lubangan air maka hukumnya seperti resapan sumur dan dalam hal ini ada perbedaan. Apabila air yang diambil berasal dari air hujan lalu dikumpulkan maka boleh memiliknya dan sah menjualnya ketika sudah diketahui kepimilikannya, dikarenakan boleh hukumnya memili sesuatu yang sudah dipindah seperti halnya buruan yang diambil dari jaring dan ikan yang sudah dipindah di kolam maka tidak boleh mengambilnya kecuali mendapat izin dari pemiliknya. (Al-Mughni Li Ibn Qodamah, 3;381).


Posting Komentar untuk "HUKUM JUAL AIR SUMBER"