HUKUM JUAL BELI ARISAN
Di masyarakat Indonesia populer dengan adanya
arisan, arisan merupakan sistem tabungan gotong royong dari beberapa orang. Tak
hanya berupa uang, ada juga yang berbentuk barang. Kalau uang pasti sesuai
dengan nominalnya, akan tetapi kalau arisan barang pasti adakalanya harga
barang tersebut naik turun. Jika ada anggota arisan tidak sanggup memenuhi
kesepakatan yang dipenuhi, maka orang tersebut akan menjual jatah arisannya
kepada orang lain.
Bagaimanakah hukum menjual
dan membeli jatah arisan tersebut?
A.
Boleh
Boleh menjual hutang kepada orang lain dengan
syarat harus senilai dengan hutangnya. Karena mengandung unsur kemanfaatan
yaitu menolong orang. Jika tidak senilai antara harga dan hutangnya maka tidak
boleh.
وَيَصِحُّ بَيْعُ الدَّيْنِ بِغَيْر دَيْنٍ
لِغَيْرِ مَنْ هُوَ عَلَيْهِ كَأَنْ بَاعَ بَكَرٌ لِعَمْرٍو مِائَةً لَهُ عَلَى زَيْدٍ
بِمِائَةٍ كَبَيْعِهِ مِمَّنْ هُوَ عَلَيْهِ كَمَا رَجَّحَهُ فِي الرَّوْضَةِ
وَإِنْ رَجَّحَ فِي الْمِنْهَاجِ الْبُطْلَانَ (الإقناع في حل ألفاظ أبي شجاع: ج
2، ص 280)
“Sah menjual hutang dengan selain hutang
kepada orang lain yang tidak punya kewajiban atasnya, seperti Bakar menjual
kepada Umar hutang senilai seratus yang menjadi kewajiban Zaid dengan nilai
seratus pula. Pendapat ini diunggulkan dalam al-Raudhah, berbeda dengan
al-Minhaj yang tidak mengesahkannya” (al-Iqna' fi Halli Alfadzi Abi Syuja’,
2:280).
أنَّهُ يَشْمِلُ بَيْعُ الْمَنَافِعِ
عَلَى التَّأْبِيْدِ: كَبَيْعِ حَقِّ الْبِنَاءِ وَالْخَشْبِ عَلَى جِدَارِهِ،
وَكَبَيْعِ حَقِّ الْمَمَرِّ لِلْمَاءِ بِأَنْ لَا يَصِلَ الْمَاءُ إِلَى
مَحَلِّهِ إِلَّا بِوَاسِطَةِ مِلْكِ غَيْرِهِ (إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين
: ج 3 ، ص 5)
“Jual beli tersebut mengandung unsur jual
beli manafi’ (kemanfaatan) untuk menguasai dalam waktu selamanya: seperti
halnya jual beli hak guna bangunan dan kayu pada tembok, dan seperti jual beli
hak guna tempat mengalirnya air dimana air tidak bisa lewat ketempatnya kecuali
dengan perantara pemilik lainnya” (I’anah al-Thalibin, 3:5).
B.
Tidak
boleh
Jual beli hutang kepada orang lain hukumnya batal
menurut qoul adzhar.
وَبَيْعُ الدَّيْنِ لِغَيْرِ مَنْ
عَلَيْهِ بَاطِلٌ فِي الْأَظْهَرِ بِأَنْ يَشْتَرِيَ عَبْدَ زَيْدٍ بِمِائَةٍ لَهُ
عَلَى عَمْرٍو) لِعَدَمِ قُدْرَتِهِ عَلَى تَسْلِيمِهِ (حاشيتا قليبي: ج7، ص23)
Posting Komentar untuk "HUKUM JUAL BELI ARISAN"