KESUNNAHAN ADZAN SELAIN UNTUK SHALAT

 

KESUNNAHAN ADZAN SELAIN UNTUK SHALAT

Pada umumnya adzan merupakan panggilan atau seruan untuk melaksanakan shalat. Namun sepertihalnya ibadah lain yang memiliki kesunnahan, adzan juga memiliki kesunnahan yang diperuntukkan untuk selain shalat. Adapun kesunnahan-kesunnahan tersebut antara lain:

  1. Adzan dan Iqamah di telinga kanan bayi yang baru lahir.
  2. Adzan sewaktu terjadi kebakaran,
  3. Waktu perang.
  4. Sewaktu ada orang yang hendak melakukan perjalanan jauh (musafir).
  5. Adzan di telinga orang yang berdukacita, orang yang jatuh, orang yang marah, atau manusia yang buruk perangainya.
  6. Adzan di telinga orang yang dirasuki jin atau setan. Rasukan setan atau jin dapat dicegah dengan adzan. Karena apabila setan mendengar adzan, dia akan lari.
  7. Adzan ketika mayat dimasukkan ke dalam liang kubur. Tetapi, menurut pendapat yang mu'tamad di kalangan ulama madzhab Syafi'I hukumnya tidak disunnahkan.

وَيُنْدَبُ الْأَذَانُ لِأُمُوْرِ غَيْرِ الصَّلَاةِ: مِنْهَا الْأَذَانُ فِي أُذُنِ الْمَوْلُوْدِ الْيُمْنَى عِنْدَ وَلَادَتِهِ، كَمَا تُنْدَبُ الْإِقَامَةُ فِي الْيُسْرَى لِأَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ حِيْنَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ. وَمِنْهَا الْأَذَانُ وَقْتَ الْحَرِيْقِ وَوَقْتَ الْحَرْبِ، وَخَلْفَ الْمُسَافِرِ وَمِنْهَا الْأَذَانُ فِي أُذُنِ الْمَهْمُوْمِ الْمَصْرُوْعِ وَلِلْغَضْبَانِ وَلِمَنْ سَاءَ خُلُقُهُ مِنْ إِنْسَانٍ أَوْ بَهِيْمَةٍ، وَإِذَا تَغَوَّلَتْ الْغِيْلَانِ أَيْ سَحَرَةُ الْجِنِّ وَالشَّيَاطِيْنِ، وَذَلِكَ لِدَفْعِ شَرِّهَا بِالْأَذَانِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ إِذَا سَمِعَ الْأَذَانَ أَدْبَرَ. وَلَا يُسَنُّ عِنْدَ إِدْخَالِ الْمَيِّتِ الْقُبْرَ عَلَى الْمُعْتَمَدِ عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ (الفقه الإسلامي وأدلته للزحيلي: ج 1، ص72)

Adzan untuk Selain shalat: Selain adzan untuk shalat, disunnahkan juga mengumandangkan adzan dalam beberapa hal berikut ini. Pertama Adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir, begitu juga sunnah dibacakan iqamah pada telinga kiri. Sebab, Nabi Muhammad saw. adzan di telinga Hasan ketika dilahirkan oleh Fatimah, Adzan sewaktu terjadi kebakaran, waktu perang, dan sewaktu ada orang yang hendak melakukan perjalanan jauh (musafir), Adzan di telinga orang yang berdukacita, orang yang jatuh, orang yang marah, atau manusia yang buruk perangainya dan juga orang yang dirasuki jin atau setan. Rasukan setan atau jin dapat dicegah dengan adzan. Karena apabila setan mendengar adzan, dia akan lari. Adzan ketika mayat dimasukkan ke dalam liang kubur tidaklah disunnahkan. Ini menurut pendapat yang mu'tamad di kalangan ulama madzhab Syafi'i. (al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, 1:72)

Posting Komentar untuk "KESUNNAHAN ADZAN SELAIN UNTUK SHALAT"