Kotoran Ikan
Seringkali kita memasak lauk pauk, misalnya
ikan teri, pindang, atau ikan lain yang belum dibuang dan dibersihkan
kotorannya. Bagaimanakah hukum mengkonsumsi ikan yang tidak dibuang atau tidak
bersih kotorannya?
a. Tidak boleh,
karena ‘ainun najasah (kotorannya) masih melekat.
وَلَا يَحِلُّ أَكْلُ سَمَكِ مِلْحٍ
وَلَمْ يُنْزَعْ مَا فِيْ جَوْفِهِ لِأَنَّهُ فِي أَكْلِ السَّمَكَةِ كُلِّهَا
مَعَ مَا فِيْ جَوْفِهَا مِنَ النَّجَاسَةِ (الفتاوى الكبرى الفقهية باب المسابقة
والمناضلة)
b. Boleh mengkonsumsinya,
menurut qaul yang berpendapat hewan yang halal dimakan, maka kotoran hukumnya
suci.
(مَسْئَلَةٌ ب) ذَهَبَ بَعْضُهُمْ إِلَى
طَهَارَةِ رَوْثِ الْمَأْكُوْلِ (بغية المسترشدين ص 14)
Sebagian ulama’
yang berpendapat terhadap kesucian kotoran hewan yang halal dimakan… (Bughyah
al-Mustarsyidin, hal.14)
0 Response to " Kotoran Ikan"
Posting Komentar