Beranda / Fiqih / Waris

Bolehkah Wasiat Kepada Dzawil Arham?

Posting Komentar

Sumber Gambar: aistock


BOLEHKAH WASIAT KEPADA DZAWIL ARHAM

Menjalankan wasiat harta tertentu dari mayit harus dilakukan dengan hati-hati. Banyak sekali dijumpai para ahli waris tidak akur bahkan memutus silaturahmi karena iri denki, sebab adanya wasiat bisa mengurangi harta yang didapatkan ahli waris.

Wasiat adalah harta yang diberikan oleh pemiliknya kepada orang lain setelah meninggal dunia yang berupa pernyataan tertulis atau lisan.

Suatu ketika Pak Hamid berwasiat bahwasanya sebagian dari harta warisan tersebut mau dibagikan kepada Bu Husnul selaku bibi dari Pak hamid(saudara perempuan dari ayah pak hamid) dikarenakan dulu Bu Husnul pernah membiayai pendidikan dari Pak Hamid. Bagaimana hukum wasiat tersebut dikarenakan Bu Husnul termasuk dzawil arham?

  1. Tidak Boleh wasiat tersebut jika lebih dari ⅓ (sepertiga) harta

  2. Boleh wasiat tersebut karena bu husnul bukan ahli waris dengan batasan maksimal wasiat adalah ⅓ (sepertiga) dari seluruh harta. Atau bisa lebih dari ⅓ (sepertiga) dengan syarat disetujui oleh semua ahli waris, jika tidak maka akan menjadi tirkah

الوَصَايَا بِالثُّلُثِ فَمَا دُونَهُ لِأَجْنَبِيٍّ (إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين: ج ٤، ص ٢١١٦)

“Wasiat-wasiat sebesar sepertiga atau kurang dari itu untuk orang asing(selain ahli waris). (I'anah Ath Tholibin 'Ala Alfadz Fathul Mu'in, 3 : 261)  ”

وَتَكُونُ الزِّيَادَةُ عَنِ الثُّلُثِ مَوْقُوفَةً عَلَى الْإِجَازَةِ، فَإِنْ أَجَازَ الْوَرَثَةُ الزَّائِدَ عَنِ الثُّلُثِ لِأَجْنَبِيٍّ، نَفَذَتِ الْوَصِيَّةُ، وَإِنْ رَدُّوا الزِّيَادَةَ بَطَلَتْ. (الفقه الإسلامي وأدلته: ج ٨، ص ٥٢)

“Dan tambahan dari sepertiga itu tergantung pada persetujuan. Jika para ahli waris mengizinkan kelebihan dari sepertiga untuk orang asing, maka wasiat itu dilaksanakan. Dan jika mereka menolak tambahan itu, maka batal. (Fiqh al-Islami wa adillatuhu, 8  : 52)”


Penulis : Mochammad Yusron Amin

Perumus : M. Faisol, S. Pdi

Mushohih : Ust. M. Fauzi


Daftar Pustaka

Ad-Dimyathi, Abu Bakar Muhammad Syatho (w. 1310 H), I'anatu Ath Tholibin 'Ala Hal Fadz Fathul Mu'in, Dar as-Salam, 1442 H/2021 M, cet. Ketiga, Berjumlah 5 jilid.

Az-Zuhaili, Wahbah (w. 1426 H), Fiqih Islam wa Adillatuhu, Dar al-Fikar, 1405 H/1985, cet. Kedua, Berjumlah 8 jilid.


=================================

==================================






Anda mungkin menyukai postingan ini :

Posting Komentar untuk "Bolehkah Wasiat Kepada Dzawil Arham?"