Sumber Gambar:tribratanewsntt.com
CARA MENYIKAPI BEDA PILIHAN POLITIK DENGAN GURU
Pada prinsipnya, seorang murid harus taat dan patuh akan perintah guru sepanjang perintahnya berisi kemaslahatan dan kebaikan. Namun terkadang dalam kontestasi pemilu, seorang guru memiliki pilihan calon yang berbeda dengan muridnya. Bagaimanakah sikap murid terhadap gurunya ketika beda pilihan politik, sedangkan murid sudah mengetahui latar belakang calon yang menjadi pilihan gurunya?
Perbedaan merupakan sunnatullah, kerenanya perbedaan pendapat atau pilihan adalah suatu kewajaran, tidak perlu untuk di besar-besarkan dan harus kita redam sebisa mungkin. Sebagaimana sabda nabi :
اِخْتِلَافُ اُمَّتِيْ رَحْمَةٌ. (رواه البيهقي)
“Perbedaan diantara umatku merupakan rahmat.” (HR. Al-Baihaqi)
Dalam kitab al-Adab fi al-Din menjelaskan bahwa pentingnya menghormati dan beretika terhadap guru. Dimana dalam hal ini, Sebaiknya diam itu salah satu sikap yang mesti dilakukan oleh seorang murid ketika berbeda pilihan atau pendapat dengan gurunya, tidak perlu menampakannya dan simpan saja dalam hati. Karena jika menampakannya, sehingga sang guru dengar dan mengetahui bahwa santri itu berbeda pilihan, tidak mau menuruti arahan gurunya, bahkan sampai guru sakit hati, bisa jadi itu menjadi penyebab hilangnya keberkahan serta kemanfaatan ilmunya.
آدَابُ المُتَعَلِّمِ مَعَ العَالِمِ
يَبْدَؤُهُ بِالسَّلاَمِ، وَيُقِلُّ بَيْنَ يَدَيْهِ الْكَلَامَ، وَيَقُومُ لَهُ إِذَا قَامَ، وَلَا يَقُولُ لَهُ: "قَالَ فُلَانٌ خِلَافَ مَا قُلتَ"، وَلَا يَسْأَلُ جَلِيسَهُ فِي مَجْلِسِهِ، وَلَا يَبْتَسِمُ عِندَ مُخَاطَبَتِهِ، وَلَا يُشِيرُ عَلَيْهِ بِخِلَافِ رَأْيِهِ، وَلَا يَأْخُذُ بِثَوْبِهِ إِذَا قَامَ، وَلَا يَسْتَفْهِمُهُ عَنْ مَسْأَلَةٍ فِي طَرِيقِهِ حَتَّى يَبلُغَ إِلَى مَنْزِلِهِ، وَلَا يُكْثِرُ عَلَيْهِ عِندَ مَلَلِهِ. (الاداب في الدين: ص٤)
“Adab murid bersama gurunya”
“Memulai mengucapkan salam, tidak banyak berbicara di hadapannya, ikut berdiri ketika guru berdiri dan tidak mengatakan kepadanya : "fulan mengatakan sesuatu yg berbeda dengan apa yg anda katakan". Tidak bertanya kepada teman ketika berada di majlisnya guru, tidak tertawa ketika guru berbicara, tidak memperlihatkan kepadanya apa yang bertentangan dengan pendapatnya, tidak menarik bajunya ketika dia berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalannya hingga sampai kerumahnya dan tidak banyak bicara ketika dia jenuh.” (Al-Adabu fi al-Din hal.4)
Penulis : M. Dzikil Mahbub
Perumus : Ust. Khafidz Ainul Yaqin, M. AP
Mushohih : Ust. Miftara Ainul Mufid, M. Pd
Daftar Pustaka
al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad (W. 505 H), Al-Adab fi al-Din: Hidayatu at-Thulab, Petuk, Kediri, Tanpa Tahun.
Posting Komentar untuk " Cara Menyikapi Beda Pilihan Politik dengan Guru"