Sumber Gambar: bwi.go.id
HUKUM BERSEDEKAH MELALUI NON-MUSLIM
Merupakan salah satu perkara yang dianjurkan dalam agama islam. Bersedekah bisa dilakukan secara langsung atau diwakilkan. Seperti halnya pak budi yang ingin bersedekah tetapi pak budi kesulitan untuk menyalurkan sedekah tersebut. pak budi mewakilkan sedekahnya kepada pak anton yang diketahui bahwa pak anton adalah seorang Non-Muslim.
Bagaimana hukum mewakilkan sedekah melalui perantara seorang Non-Muslim?
Tidak boleh
Khawatir di salah gunakan untuk perbuatan yang bertentangan dengan syariat islam dan menurut madzhab Maliki termasuk perkara haram. Hal ini dijelaskan dalam kitab al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu juz 5 halaman 76.
وَالْوَكِيْلُ: كُلُّ مَنْ جَازَ لَهُ الْتَّصَرُّفُ لِنَفْسِهِ فِيْ شَيْءٍ، جَازَ لَهُ أَنْ يَنُوْبَ فِيْهِ عَنْ غَيْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَجُوْزُ تَوْكِيْلُ الْعَدُوِّ عَلَى عَدُوِّهِ. وَلَا يَجُوْزُ عِنْدَ الْمَالِكِيَّةِ تَوْكِيْلُ الْكَافِرِ عَلَى بَيْعٍ أَوْ شِرَاءٍ أَوْ عَقْدِ سَلَمٍ لِئَلَّا يَفْعَلَ الْحَرَامَ، وَلَا تَوْكِيْلُهُ عَلَى قَبْضٍ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ لِئَلَّا يَسْتَعْلِيْ عَلَيْهِمْ. (الفقه الإسلامي وأدلته للزحيلي: ج ٥، ص ٧٦)
“Wakil adalah: setiap orang yang diperbolehkan untuk bertindak atas dirinya sendiri dalam suatu perkara, maka dia juga diperbolehkan untuk mewakili orang lain dalam perkara tersebut, namun tidak diperbolehkan mewakilkan musuh terhadap musuhnya. Tidak diperbolehkan menurut mazhab Maliki untuk mewakilkan orang kafir dalam jual beli, pembelian, atau kontrak salam, agar dia tidak melakukan hal-hal yang haram, dan juga tidak diperbolehkan mewakilkan orang kafir untuk menerima sesuatu dari orang Muslim agar dia tidak menguasai mereka.” (al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, 5 :76)
Boleh
Diperbolehkannya mewakilkan pembagian zakat kepada Non-Muslim. Dengan syarat perkara tersebut bukan termasuk ibadah dan orang Non-Muslim tersebut amanah. Hal tersebut dijelaskan di dalam kitab Fath al-Mu’in bi Syarhi Qurrat al-Ain bi Muhimmatid Din halaman 247.
(وَ)جَازَ( تَوْكِيْلُ كَافِرٍ وَصَبِىٍّ فِى إِعْطَائِهَا لِمُعَيِّنٍ) أَيْ إِنْ عَيَّنَ الْمَدْفُوْعُ إِلَيْهِ لَا مُطْلَقًا وَلَا تَفْوِيْضَ النِّيَةِ إِلَيْهِمَا لِعَدَمِ الْأَهْلِيَّةِ (فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين: ص ٢٤٧)
“Dan diperbolehkan untuk mewakilkan orang kafir dan anak kecil dalam memberikan sesuatu yang sudah ditentukan, yaitu bahwa yang diberikan itu tidak bersifat umum dan tidak ada pendelegasian niat kepada keduanya, karena keduanya tidak memenuhi syarat untuk bertindak.” (Fath al-Mu’in bi Syarhi Qurrat al-Ain bi Muhimmatid Din, :247)
Penulis : Mochammad Faiz Mubarok
Perumus : Teguh Pradana., S.P
Mushohih : Syafi’udin Fauzi., M.Pd
Daftar Pustaka
al-Zuhayli, Wahbah Mustafa (L. 1351 H - W. 1436 H), al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu: Dar al-Fikr, Damaskus, Syria, Cetakan Kedua: 1405 H/1958 M.
al-Malibari, Zainuddin Ahmad bin Abdul 'Aziz (L. 872 H - W. 982 H), Fath al-Mu’in bi Syarhi Qurrat al-Ain bi Muhimmatid Din, Daar ibnu Hazm, Beirut, Lebanon, Cetakan Pertama: 1424 H/2004 M.
Posting Komentar untuk "Hukum Bersedekah Melalui Non-Muslim"