QOIDAH 13 : FAIDAH DAN TUJUAN ILMU TASAWUF DAN ILMU FIQIH

 Sumber Gambar: Copilot Ai

 قَاعِدَةُ (١٣)

فَائِدَةُ التَّصوُّفِ وَالْفِقْهِ، وَالْهَدَفُ مِنْهُمَا

Faidah dan Tujuan Ilmu Tasawuf dan fikih

فَائِدَةُ الشَّيْءِ: مَا قُصِدَ لَهُ وُجُودُهُ.

وَأَفَادَتْهُ: حَقِيقَتُهُ فِي ابْتِدَائِهِ أَوِ انْتِهَائِهِ أَوْ فِيهِمَا.

  • كَالتَّصَوُّفِ: عِلْمٌ قُصِدَ لِإِصْلَاحِ القُلُوبِ، وَإِفْرَادِهَا لِلَّهِ عَمَّا سِوَاهُ.

  • وَكَالْفِقْهِ: لِإِصْلَاحِ العَمَلِ، وَحِفْظِ النِّظَامِ وَظُهُورِ الحِكْمَةِ بِالأَحْكَامِ.

  • وَكَالأُصُولِ: لِتَحْقِيقِ المُعْتَقَدَاتِ بِالبُرْهَانِ، وَتَحْلِيَةِ الإِيمَانِ بِالإِيقَانِ.

  • وَكَالطِّبِّ: لِحِفْظِ الْأَبْدَانِ.

  • وَكَالنَّحْوِ: لِإِصْلَاحِ اللِّسَانِ، إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ؛ فَافْهَمْ.

Faidah sesuatu adalah apa yang dimaksudkan oleh keberadaanya. Hakikat sesuatu tersebut dapat memberikan faidah baik di awal, akhir, atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, Tasawuf adalah ilmu yang dimaksudkan untuk memperbaiki hati serta mengkhususkan hati hanya kepada Allah SWT dari selainnya. Fikih adalah ilmu untuk memperbaiki tindakan seseorang, menjaga ketertiban, serta menampakkan kebijaksanaan dengan  hukum-hukum. Ushul adalah ilmu untuk merealisasikan keyakinan dengan memberikan bukti-bukti, serta menghiasi keimanan secara pasti. Ilmu kedokteran adalah untuk menjaga tubuh. Ilmu Nahwu adalah untuk memperbaiki lisan. Dan seterusnya. Jadi, pahamilah.

شرح عند الأستاذ الشيخ محمد إدريس طيب :

Penjelasan menurut Ustadz Syekh Muhammad Idris Toyib :

نشير في بداية شرح هذه القاعدة إلى أن الشيخ أحمد زروق كان شموليا في ثقافته. حيث كان فقيها مشاركا في كثير من التخصصات؛ فقد درس علم الأصول (التوحيد أو العقيدة)، والفقه، والتصوف على الكثير من العلماء والصلحاء والمباركين، كما درس اللغة على المختصين؛ وقد أهله ذلك لـ: "تحقيق المقدمات بالبراهين، وتحلية الإيمان بالإيقان".

Pada awal penjelasan kaidah ini, kami menunjukkan bahwa Syekh Ahmad Zarruq memiliki pengetahuan yang komprehensif. Dia adalah seorang ahli fikih yang menguasai berbagai disiplin ilmu, Ia telah mempelajari ilmu Ushul (tauhid dan akidah), fikih, dan tasawuf dari berbagai ulama, orang-orang yang saleh dan diberkahi, seperti mempelajari ilmu linguistik dari para ahli, yang menjadikan beliau memenuhi syarat untuk: "merealisasikan keyakinan dengan memberikan bukti-bukti, serta menghiasi keimanan secara pasti".

وإذا كان علم التصوف مستحدثا - كبقية العلوم اللغوية والشرعية -؛ فإن مدار اختصاصه وفائدته هي:

* ابتداء إصلاح القلوب، والسلوك إلى الله على ضوء الكتاب وهدي السنة النبوية.

* انتهاء إفراد القلوب لله تعالى عما سواه. 

لذا كان التصوف من أكثر العلوم ضرورة للإنسان؛ لأنه جاء لتحقيق إخلاص نية العبد مع ربه، ولإصلاح القلوب وتحقيق الكمال الخلقي؛ كما سيتم توضيحه في القاعدة ٢٦، والقاعدة ٣١.

Jika ilmu tasawuf adalah ilmu baru - seperti ilmu-ilmu linguistik, syariat, dan lainnya, maka fokus spesialisasi dan faidahnya adalah:

* Mulai dari memperbaiki hati dan suluk kepada Allah sesuai dengan Al Qur’an dan tuntunan Sunnah Nabi.

* Puncaknya menyendirikan hati hanya kepada Allah SWT dari selainnya.

Oleh karena itu, tasawuf merupakan salah satu ilmu yang sangat dibutuhkan oleh manusia, karena tasawuf datang untuk merealisasikan keikhlasan niat seorang hamba kepada Tuhannya, memperbaiki hati serta mencapai kesempurnaan akhlak, sebagaimana akan dijelaskan dalam Kaidah 26 dan 31.

أما الفقه؛ فإن اختصاصه والهدف منه حفظ النظام العام، ورَبط الحكمة بالأحكام على ضوء القواعد الشرعية المُنظِّمة لحياة الناس في جميع المجالات.

Adapun Ilmu fikih, spesialisasi dan tujuannya adalah untuk menjaga ketertiban umum, menghubungkan kebijaksanaan dengan hukum-hukum berdasarkan aturan hukum syariat yang mengatur kehidupan masyarakat di semua elemen.

ويقصد بالأصول في القاعدة علم التوحيد. قال الشيخ أحمد زروق: "يلقب هذا العلم بعلم أصول الدين تحقيقا، وبعلم التوحيد مجازا وتغليبا، وبعلم الكلام اصطلاحا". أما علة تسميته بعلم العقائد؛ فلأن: "مقصود هذا العلم إثبات العقائد الدينية بالأدلة اليقينية"، ومقصود علم الكلام / التوحيد "إثبات العقائد الدينية بالأدِلة اليقينية"، وفائدته: "تحلية الإيمان بالإيقان، وغايته الظفر بالعيان بعد التحقق والبيان؛ حتى يغنيه ذلك عن إقامة الدليل والبرهان". 


Sedangkan yang dimaksud dengan ilmu ushul dalam kaidah ini adalah ilmu tauhid. Syekh Ahmad Zarruq berkata: “Secara hakikat ilmu ini disebut sebagai ilmu ushul. secara kiasan dan umumnya disebut ilmu tauhid, sedangkan secara istilah disebut ilmu kalam”. Adapun sebab dinamakan dengan Ilmu akidah, karena “Tujuan dari ilmu ini adalah menetapkan akidah-akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan”, maksudnya ilmu kalam/tauhid itu untuk “menetapkan akidah-akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan”, sehingga faidahnya dapat menghiasi iman dengan keyakinan, dan puncaknya adalah meraih penyaksian langsung setelah memastikan kebenaran dan penjelasan, sehingga hal itu membuatnya tidak butuh menegakkan dalil dan bukti”.


"فتصحيح العقيدة بالإيضاح(١) والبيان(٢)؛ ثم تأييدها بالدليل والبرهان من أعظم مقاصد الإيمان، وأكبر مفاتح اليقين والعرفان، ومقاليد الفوز بالجنة والنجاة من النيران"(٣)


 (1)هو الشرح الأكثر تفصيلاً وصورية لتوضيح الأفكار التي لا يمكن فهمها بسرعة أو بدون توضيح. ويتميز بتوفير التفاصيل والأمثلة والتوضيحات العميقة للتأكد من فهم الفكرة تمامًا. وهو يتعلق بتوفير المعلومات والتوصيل بين الأفكار بطريقة مفهومة ودقيقة.

(2) هو الوصف الدقيق للكلمات والعبارات والجمل بطريقة جمالية وإبداعية واضحة. وهو يركز على تقديم المفاهيم والأفكار بأسلوب بسيط ومفهوم. وهو يتعلق بمتانة الكلمات وروعة التعبير دون تفاصيل.

(3)اغتنام الفوائد بتصرف.


Maka memperbaiki akidah itu dengan klarifikasi dan penjelasan, kemudian mendukungnya dengan dalil dan bukti, merupakan salah satu tujuan iman yang paling agung, sebagai kunci terbesar keyakinan dan makrifat, serta sebagai sarana keberuntungan menuju surga dan keselamatan dari neraka.

و مقصود علم الأصول - التوحيد أو علم العقيدة -: "... ابتداء وانتهاء إثبات العقيدة الدينية بالأدلة اليقينية، وحفظها من الشبهات، ففائدته تحلية الإيمان بالإيقان، وغايته الظفر بالعيان بعد التحقق والبيان حتى يغنيه ذلك عن إقامة الدليل والبرهان، ويلقب بعلم أصول الدين تحقيقا، وبعلم التوحيد مجازا وتغليبا، وبعلم الكلام أصطلاحا؛ وهو أفضل العلوم لشرف متعلقه، وهدفه تحرير المعتقد بالبيان، ودفع الشبه والمغرضات "(٤).


(4)اغتنام الفوائد للشيخ أحمد زروق.


Tujuan ilmu ushul - (ilmu tauhid/akidah) - “dari awal hingga akhir yaitu menetapkan akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan, serta menjaganya dari keraguan, faidahnya dapat menghiasi iman dengan keyakinan, dan puncaknya adalah meraih penyaksian langsung setelah memastikan kebenaran dan penjelasan, sehingga hal itu membuatnya tidak lagi butuh menegakkan dalil dan bukti. Ilmu ini dinamakan ilmu ushuluddin secara hakikat, kemudian secara kiasan dan umumnya disebut ilmu tauhid, sedangkan secara istilah disebut ilmu kalam, yaitu ilmu yang paling utama karena kemulian objek keterkaitannya, tujuannya membebaskan keyakinan dengan penjelasan serta menolak keraguan dan propaganda yang menyesatkan”.

وهو - أي علم الأصول أو التوحيد - "أفضل العلوم لشرف متعلقه"، وقال مالك والشافعي وأحمد وسفيان وأبو يوسف صاحب أبي حنيفة بتحريم النظر فيه؛ لأنه لم يكن من شأن السلف، ويعين المبتدعة بعرض الشبه، ويثير شكوكا وغيرها في القلوب السليمة، ويوجب الكلام في الربوبية والنبوة؛ لا على وجه التعظيم والاحترام. ذلك في حق من يأخذه مجردا من أدلة الكتاب؛ وقيل إنما هو في أهل الأهواء المشوشين على الناس بأنظارهم وغيرها.

Ilmu ushul (tauhid) adalah - “ilmu yang paling utama karena kemuliaan objek keterkaitannya”, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Sufyan, dan Abu Yusuf (sahabat Abu Hanifah) memberikan alasan tentang pengharaman mempelajarinya, karena itu bukan kebiasaan para salaf, sehingga dapat membantu ahli bid’ah menyebarkan syubhat, menimbulkan keraguan dan lain-lain, dalam hati yang pasrah, kemudian mewajibkan pembicaraan tentang ketuhanan dan kenabian, bukan dengan cara pengagungan dan penghormatan. 

Namun hal itu berlaku bagi orang yang mempelajarinya tanpa dalil dari Al-Qur'an, dikatakan bahwa hal itu hanya berlaku bagi orang-orang yang mengikuti hawa nafsu yang mengacaukan masyarakat dengan pandangan-pandangan mereka dan lainnya.

    
    أما "تحرير المعتقد بالبيان، ودفع الشبهات والمغرضات؛ فلا خلاف في وجوب دلالتها بما أمكن".

Adapun ilmu kedokteran, tujuan pengajarannya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh para mukalaf agar dapat menunaikan kewajiban agama dan dunianya.

ويقصد من النحو حفظ اللسان من اللحن وبالتالي عدم اللحن في الكتاب المنزل؛ لأن ذلك قد يؤثر على المعتقد والأحكام الشرعية؛ وللإشارة فإن علوم اللغة نشأت في الأصل لخدمة القرآن والسنة.

وإذا كانت اللغة مطلوبة للبيان فالتقعر في الكلام مكروه؛ كما أن طلب العلوم الفرعية ينبغي أن يكون الهدف منها نبيلا.

Sedangkan tujuan dari ilmu nahwu adalah menjaga lisan dari kesalahan, sehingga tidak lagi melakukan kesalahan dalam membaca Al-Quran, karena hal itu dapat mempengaruhi akidah dan hukum-hukum syariat, dan sebagai penunjuk, sesungguhnya ilmu-ilmu bahasa pada awalnya berkembang untuk berpegang teguh Al-Qur'an dan Sunnah.

Jika bahasa dibutuhkan untuk penjelasan, maka berbelit-belit dalam berbicara hukumnya makruh. Sebagaimana pencarian ilmu-ilmu pengetahuan itu seharusnya memiliki tujuan yang mulia


Murtajim : Asroful Ngarfi

Contact Person : 08563260403

Email : asrofulngarfi@gmail.com

DAFTAR PUSTAKA

al-Burnusiy, Abi al-‘Abbas Ahmad bin Ahmad bin Muhammad bin ‘Isa Zarrouq al-Fasi, (Wafat 899 H)., Qawaid al-Tasawuf, Dar al-Kotob al-Ilmiyah, Beirut, Lebanon., 2019 M / 1440 H., (Tahqiq: Abdulmajid Khayali, 2002)., cet. kelima.

Tayeb, Mohammed Idris, (Lahir 1369 H / 1950 M)., Syarah Qawaid al-Tasawuf, Books Publisher, Beirut, Lebanon, 2022., cet. pertama, sebanyak 2 jilid.





Posting Komentar untuk "QOIDAH 13 : FAIDAH DAN TUJUAN ILMU TASAWUF DAN ILMU FIQIH "