Tata cara shalat berjama’ah bagi
kaum perempuan yaitu bertempat di belakang barisan laki-laki. Akan tetapi
karena kendala tempat, terkadang makmum perempuan dalam shalat berjama’ah
berada di sebelah kiri atau sebelah kanan barisan laki-laki seperti yang
terdapat di beberapa musholla dan masjid. Lantas bagaimana shalat jama’ah
perempuan tersebut?
Dalam hal ini terjadi perbedaan
pandangan:
a. Perempuan yang ikut shalat berjama’ah di selain tempat belakang itu tidak
mendapatkan fadhilah jama’ah.
وَيَقِفُ
الذَّكَرُ عَنْ يَمِيْنِهِ إِلىَ أَنْ قَالَ وَكَذَا اِمْرَأَةٌ أَوْ نِسْوَةٌ
تَقُوْمُ أَوْ يَقُمْنَ خَلْفَهُ وَاِنْ حَضَرَ مَعَهُ رَجُلٌ وَاِمْرَأَةٌ قَامَ
الرَّجُلُ عَنْ يَمِيْنِهِ وَاْلمَرْأَةُ خَلْفَ الرِّجَالِ إَلىَ أَنْ قَالَ
"وَكُلُّ مَا ذُكِرَ مُسْتَحَبٌّ وَمُخَالَفَتُهُ لاَ تُبْطِلُ
الصَّلاَةَ" (قَوْلُهُ وَمُخَالَفَتُهُ لاَ تُبْطِلُ الصَّلاَةَ) لَكِنَّهَا
مَكْرُوْهَةٌ تَفُوْتُ بِهَا فَضِيْلَةُ الْجَمَاعَةِ عَلىَ اْلإِمَامِ ومَنْ
مَعَهُ وَلَوْ مَعَ الْجَهْلِ بِهَا (المحلي، ج 1، 2 238-239)
Dan orang laki-laki berdiri di sebelah kanan
imam dan seterusnya, begitu juga seorang atau beberapa wanita berdiri di
belakang imam. Dan apabila laki-laki dan
perempuan berjamaah secara bersamaan, maka seorang laki-laki itu berdiri
di sebelah kanan, sedangkan perempuan berada di belakang laki-laki, hal
tersebut disunnahkan, apabila tidak sesuai dengan tatanan shaf di atas maka hal itu tidak membatalkan shalat
(akan tetapi hukumnya makruh yang menghilangkan keutamaan jama’ah atas imam dan
makmumnya walaupun karena tidak tau. (al-Mahalli, juz 1, hal. 238-239)
b. Mendapat fadilahnya jama’ah, akan tetapi tidak mendapatkan fadilahnya
tertib shof, karena sebenarnya shof perempuan itu berada di barisan paling
belakang. Sebagaimana diterangkan dalam kitab Hasyiyah I’anah al-Thalibin juz 2
hal. 24 dan dalam kitab Hasyiyah al-Jamal juz 1 hal. 547:
وَقَالَ م ر فِي
الْفَتَاوِيْ، تَبَعًا لِلشَّرَفِ الْمَنَاوِيْ، إِنَّ الْفَائِتَ عَلَيْهِمْ:
فَضِيْلَةُ الصُّفُوْفِ، لاَ فَضِيْلَةِ الْجَمَاعَةِ. وَمَالَ ع ش إِلَى مَا فِيْ
شَرْحِ الرَّمْلِي، لِاَنَّهُ إِذَا تَعَارَضَ مَا فِيْهِ وَغَيْرِهِ قُدِّمَ مَا
فِي الشَّرْحِ اهـ. بُجَيْرَمِيْ (حاشية اعانة الطالبين، ج 2، ص 24)
(قَوْلُهُ وَكُرِهَ
لِمَأْمُومٍ انْفِرَادٌ) أَيْ ابْتِدَاءً وَدَوَامًا وَكَرَاهَتُهُ لَا تُفَوِّتُ
فَضِيلَةَ الْجَمَاعَةِ بَلْ فَضِيلَةُ الصَّفِّ عِنْدَ بَعْضِهِمْ (حاشية الجمل،
ج 1، ص 546)
0 Response to "Hukum Jama’ah Perempuan Ketika Berada di Samping Barisan Jama’ah Laki-laki"
Posting Komentar