Onani adalah merangsang kemaluan sendiri untuk mencapai orgasme
(bagi laki-laki) dan bagi perempuan disebut masturbasi.
Bagaimanakah hukum dari masturbasi atau onani?
a.
Haram, menurut Imam Malik, Imam syafi’i, dan Imam
Abu Hanifah
b.
Boleh, menurut Imam Ahmad bin Hanbal tetapi dengan
tiga syarat:
1.
Khawatir akan melakukan perzina’an.
2.
Tidak mampu menikah (tidak punya mahar untuk menikahi wanita)
3.
Dengan menggunakan tangannya sendiri, tidak menggunakan tangan orang lain.
Hal ini dijelaskan dalam kitab as-Showi ‘ala Syarhi Tafsir
al-Jalalain juz 3 halaman 112.
قَوْلُهُ كَاْلاِسْتِمْناَءِ
بِالْيَدِّ أَيْ فَهُوَ حَرَامٌ عِنْدَ مَالِكٍ وَالشَّافِعِيْ وَأَبِيْ حَنِيْفَةَ
فَقَالَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلْ يَجُوْزُ بِشُرُوْطٍ ثَلاَثَةٍ أَنْ يَخَافَ الزِّناَ
وَأَنْ لاَ يَجِدَ مَهْرَ حُرَّةٍ أَوْ ثَمَنَ أَمَّةٍ وَأَنْ يَفْعَلَهُ بِيَدِهِ
لاَ بِيَدِ أَجْنَبِيِّ أَوْ أَجْنَبِيَّةِ (الصاوي على شرح تفسير الجلالين، ج 3 ص
112)
0 Response to "Hukum Onani atau Masturbasi"
Posting Komentar