Dalam sebuah hadist nabi pernah menyatakan bahwa beliau adalah sayyidu
waladi adam (orang yang paling mulia dari anak cucu adam), bahkan di dalam
al-Qur'an sendiri Allah telah menegaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 253 yaitu:
تِلْكَ الرُّسُلُ
فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ
دَرَجَاتٍ
Kenapa nabi melarang membeda-bedakan antara
nabi satu dengan yang lain, sebagaimana di dalam sabda beliau di bawah ini :
فَإِنْ قِيْلَ: كَيْفَ قُلْتُمْ بِالتَّفْضِيْلِ
وَفِى الصَّحِيْحَيْنِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رَضِي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( لاَ تُفَضِّلُوا بَيْنَ الاَ
نْبِيَاءِ)) وفِى الْحَدِ يثِ الا خَرِ: (( لاَ تُفَضِّلُوْنِى عَلَى يُو نُسَ)).
(المجموع شرح المهذب، ج 2، ص 6 )
Nabi melarang membeda-bedakan di antara nabi atau membedakan beliau
dengan nabi yang lain, karena ada beberapa alasan sebagaimana dijelaskan para
ulama':
1. Karena
membeda-bedakan akan mengakibatkan merendahkan nabi yang lain, dan hal ini bisa
menjadikan kufur.
2. Nabi
melarang sebelum beliau mengetahui bahwa diri beliau adalah sebaik-baik
makhluk.
3. Nabi
melarang membeda-bedakan untuk menjaga sikap tawadlu' dan tata krama.
4. Supaya
tidak terjadi perselisihan diantara umat para nabi.
Nabi melarang membedakan
didalam نفس النبوة (hakikat sifat kenabian), bukan didalam hal ذات الانبياء (pribadi para nabi), jadi tidak ada
perbedaan sifat kenabian yang beda hanya sifat kekhususan para nabi.
0 Response to "Larangan Membedakan Keutamaan Nabi"
Posting Komentar