Hukum Terbukanya Aurat dan Kejatuhan Najis Ketika Shalat

     Tertutupnya aurat dan suci dari najis merupakan sebagian dari syarat sahnya shalat. Namun ketika sedang melaksanakan shalat aurat terbuka atau kejatuhan najis maka bagaimana hukum shalat tersebut?
a.       Aurat yang terbuka secara tidak sengaja tidak membatalkan shalat jika segera ditutup. Jika tidak segera ditutup maka shalatnya batal.
b.      Najis (tidak ma’fu) ada yang kering dan ada yang basah.
Ø  Najis yang kering jika segera dibuang maka tidak membatalkan  shalat. Jika tidak segera dibuang maka shalatnya batal.
Ø  Najis yang basah jika segera dibuang pakaiannya maka tidak membatalkan  shalat. Jika tidak segera dibuang pakaiannya maka shalatnya batal.
     Namun jika membuang najis dengan menggunakan tangan atau lengan baju maka shalatnya secara mutlak batal.
     Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Fath al-Qarib, juz I, hlm. 16 dan kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, juz V, hlm. 9:
وَحُدُوْثُ النَّجَاسَةِ الَّتِى لَا يُعْفَى عَنْهَا وَلَوْ وَقَعَ عَلَى ثَوْبِهِ نَجَاسَةٌ يَابِسَةٌ فَنُفِضَ ثَوْبُهُ حَالًا لَمْ تَبْطُلْ صَلَاتُهُ وَانْكِشَافُ الْعَوْرَةِ عَمْدًا فَانْكَشَفَهَا اَلرِّيْحُ فَسَتَرَهَا فِى الحَالِ لَمْ تَبْطُلْ صَلاَتُهُ (فَتْحُ الْقر يب، ص 16)

فَإِنْ أَزَالَهُ فِى الْحَالِ كَمَنْ كَشَّفَتِ الرِّيْحُ عَوْرَتَهُ فَسَتَرَهَا فِي الْحَالِ، أَوْ وَقَعَتْ عَلَيْهِ نَجَاسَةٌ يَابِسَةٌ فَنَفَضَهَا فِى الْحَالِ، أَوْ رُطْبَةٌ فَأَلْقَى ثَوْبَهُ فِيْ الْحَالِ فَصَلَاتُهُ صَحِيْحَةٌ وَإِنْ نَحَاهَا بِيَدِهِ أَوْكَمِهِ بَطَلَتْ صَلَاتُهُ (المَجْمُوْعُ شَرْحُ الْمُهَذَّبِ،ج 5، ص 91)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hukum Terbukanya Aurat dan Kejatuhan Najis Ketika Shalat"

Posting Komentar