HUKUM BERWUDHU’ TANPA PAKAIAN
(TELANJANG)
Ketika
mandi seringkali kita sekalian berwudlu’ di dalam kamar mandi dan masih dalam
kondisi telanjang.
Bagaimanakah
hukumnya berwudlu’ dengan telanjang tanpa pakaian?
A.
Makruh
Jika
seseorang berwudlu’ secara telanjang dan tidak ada orang yang melihat karena
termasuk perkara-perkara yang dimakruhkan dalam bab wudhu’.
وَأَمَّا مَكْرُوْهَاتُهُ
فَالْإِكْثَارُ مِنْ صَبِّ الْمَاءِ وَكَثْرَةُ الْكَلَامِ فِي غَيْرِ ذِكْرِ
اللَّهِ وَالزِّيَادَةُ عَلَى الثَّلَاثَةِ فِي الْمَغْسُولِ وَعَلَى وَاحِدَةٍ
فِي الْمَمْسُوحِ عَلَى الرَّاجِحِ وَإِطَالَةُ الْغُرَّةِ وَمَسْحُ الرَّقَبَةِ
وَالْمَكَانِ الْغَيْرُ الطَّاهِرِ وَكَشْفُ الْعَوْرَةِ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ (الشرح
الكبير للشيخ الدردير وحاشية الدسوقي: ج 1، ص 174)
“adapun perkara-perkara yang dimakruhkan saat
wudlu’ adalah terlalu banyak menggunakan air, terlalu banyak berbicara selain
dzikir kepada Allah, menambahkan lebih dari tiga kali basuhan, menambah lebih
dari satu kali usapan, memanjangkan basuhan semua anggota wudlu’, mengusap
leher, mengusap tempat lain yang suci dan membuka aurat” (al-Syarh al-Kabiir li
Syaikhi al-Dardir Wa Khasyiyah al-Dasuki, 1:174).
B. Haram
Haram berwudlu’ secara telanjang bila terlihat orang
lain.
(قَوْلُهُ: وَكَشْفُ
الْعَوْرَةِ) أَيْ مَعَ عَدَمِ مَنْ يَطَّلِعُ عَلَيْهَا، وَأَمَّا كَشْفُهَا
مَعَ وُجُودِ مَنْ يَطَّلِعُ عَلَيْهَا غَيْرَ الزَّوْجَةِ وَالْأَمَةِ فَهُوَ
حَرَامٌ لَا مَكْرُوهٌ فَقَطْ. (الشرح الكبير للشيخ الدردير وحاشية الدسوقي: ج 1، ص
174)
“Membuka aurat dimakruhkan saat wudhu maksutnya
adalah ketika tidak ada orang yang melihatnya, adapun membuka aurat ketika ada
orang yang melihat selain istri dan budak perempuannya maka hal tersebut haram
bukan makruh saja” (al-Syarh al-Kabiir li Syaikhi al-Dardir Wa Khasyiyah al-Dasuki, 1:174).
0 Response to "HUKUM BERWUDHU’ TANPA PAKAIAN (TELANJANG)"
Posting Komentar